SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyampaikan amanat dalam upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Sragen, Kamis (2/4/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di halaman Sekretariat Daerah (Setda) setempat, Kamis (2/4/2024). Upacara yang dihadiri ratusan peserta tersebut berlangsung khidmat.

Dalam upacara tersebut, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bertindak sebagai pembina upacara. Turut serta dalam upacara, Wakil Bupati Sragen Suroto, sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Sragen, perwakilan ASN, perwakilan guru, dan perwakilan pelajar SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Sragen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com, para peserta mulai memadati halaman Setda Sragen mulai pukul 06.30 WIB. Bagi ASN dan guru kompak memakai seragam Korpri sedangkan para siswa mengenakan seragam OSIS dan pramuka.

Dalam kesempatan itu, Yuni, sapaan akrabnya, membacakan amanat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

Pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2024 dengan mengusung tema Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar, Mendikbudristek menyatakan Program Merdeka Belajar yang diluncurkan sudah memberi wajah baru bagi pendidikan Indonesia.

“Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya,” terang Yuni.

“Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi,” lanjutnya.

Meskipun jabatannya sebagai Mendikbudristek akan segera berakhir, Nadiem meminta agar program Merdeka Belajar bisa terus dilanjutkan. Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah mendukung penuh program tersebut.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu tenaga pendidik, Ary, yang merupakan guru SMK N 1 Sragen, mengaku mendukung penuh adanya program Merdeka Belajar. Hal itu karena para siswa diberikan ruang untuk belajar sesuai dengan minat atau bakat yang mereka miliki.

“Dengan program tersebut kami selaku guru jadi tahu sebetulnya si anak itu sebetulnya arahnya mau ke mana atau punya potensi apa yang bisa kami bantu untuk dikembangkan,” ungkapnya kepada Solopos.com selepas upacara.

Namun begitu, menurut Ary, pelaksanaan Merdeka Belajar bukan berarti tanpa kendala. Pasalnya tiap-tiap siswa punya input atau minat yang berbeda satu dengan lainnya sehingga untuk mengakomodasinya tidaklah mudah maka perlu strategi khusus yang perlu dibuat para guru.

“Harapannya bila program ini dilanjutkan pendampingan kepada sekolah-sekolah bisa lebih diintensifkan oleh Kementerian lewat dinas-dinas terkait. ” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya