SOLOPOS.COM - Pedagang di lokasi wisata kuliner Pasar Doplang, Slogohimo, Wonogiri, menawarkan dagangan kepada pengunjung. Foto diambil sebelum masa pandemi Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Beberapa hari terakhir, Pasar Dhoplang di Kecamatan Slogohimo, Wonogiri viral di media sosial. Pasar dengan menu jajanan tradisional dengan menghindari bungkus plastik tersebut cukup unik.

Selain unik, pasar itu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan Jawa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pasar yang hadir mulai 2018 ini berada di wilayah Wonogiri bagian timur, tepatnya di Dusun Kembar, Desa Pandan, Kecamatan Slogohimo.

Meski berjarak 36 kilometer dari pusat kota Wonogiri, pencinta makanan dan minuman tradisional khas jawa wajib mengunjungi Pasar Doplang saat berkunjung ke Wonogiri.

Saat ini, karena masa pandemi Covid-19, pasar kuliner khas Wonogiri ini memang tutup untuk sementara demi menghindari kerumunan yang berpotensi terjadi persebaran virus corona.

Pada situasi normal, wisata kuliner Pasar Doplang Wonogiri buka tiap Minggu pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga barang dagangan penjual habis. 

Biasanya, aneka menu kuliner yang dijual pedagang ludes terjual pada pukul 10.00 WIB. Ada berbagai jenis menu kuliner tradisional yang dijajakan pedagang di Pasar Doplang. 

Ada gatot, gronthol, besengek, tiwul, sego bancakan, cabuk, puli hingga wedang uwuh. Semua menu itu dijamin bikin pengunjung bernostalgia sekaligus sebagai klangenan.

Namun, bagi yang ingin jajanan modern, Pasar Doplang juga menyediakan aneka jajanan kekinian seperti bakso bakar, sosis bakar, dan sejenisnya.

Pedagang di lokasi wisata kuliner Pasar Doplang, Slogohimo, Wonogiri, menawarkan dagangan kepada pengunjung. Foto diambil sebelum masa pandemi Covid-19. (Istimewa)

“Ada 140-an jenis kuliner di Pasar Doplang. Namun tetap didominasi makanan tradisional yang sehat dan alami. Anti bahan kimia dan pewarna buatan,” kata Pengelola Pasar Doplang, Abdul Wahid Ahmadi, kepada Solopos.com, Sabtu (3/7/2021).

Semua makanan yang disediakan oleh 66-70 pedagang itu bisa dinikmati langsung di tempat atau dibawa pulang. Namun yang pasti semua makanan dari sana dibungkus menggunakan daun jati dan daun pisang.

Pasar itu mempunyai konsep Doplang antiplastik. Penjual tidak menyediakan plastik, pengunjung juga dilarang membawa plastik ke dalam area pasar. Tidak ada selembar plastik pun di sana.

Jika pembeli pulang membawa makan, pengelola objek wisata menyediakan tas kain yang dijual seharga Rp5.000. Alat transaksi jual-beli mengadopsi konsep transaksi zaman dahulu alias tidak menggunakan uang rupiah.

Wajib Berbicara Dalam Bahasa Jawa

Pengunjung yang akan membeli jajanan terlebih dahulu harus menukarkan uang dengan kepingan dari kayu jati berbentuk bulat. Penukaran dilakukan di Bank Kuliner di area pasar.

“Kepingan itu ada tulisan 1, 5, 10, 20, dan 50. Kalau satu bernilai Rp1.000, 10 berarti Rp10.000. Begitu seterusnya. Tinggal pembeli itu mau menukar uang sebanyak berapa kami layani,” ungkapnya.

Pasar yang diinisiasi oleh Dasawisma RT 002/RW 001, Dusun Kembar, itu menjunjung tinggi sekaligus melestarikan budaya Jawa. Setiap orang yang masuk ke pasar itu diwajibkan berbicara menggunakan bahasa Jawa.

Para pengunjung akan disambut pengelola dan pedagang yang berbicara dalam bahasa krama inggil. Selain itu, para pedagang, pengelola hingga tukang parkir wajib memakai pakaian lurik adat Jawa saat berada di lingkungan pasar.

Pasar Doplang berlokasi di area kebun kayu jati dengan luas 4.000 meter persegi. Lapak pedagang yang terbuat dari bambu berada di pinggir area kebun.

Sedangkan di tengah area pasar diberi tempat duduk dari bambu dan digelar tikar yang bisa digunakan untuk tempat makan pengunjung.

Sembari makan di area pasar, pengunjung bisa menikmati pemandangan hamparan sawah yang ditanami padi dan palawija di sekitar pasar. Semilir angin di sana membuat betah para pengunjung saat menikmati kuliner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya