Soloraya
Selasa, 5 September 2023 - 09:16 WIB

Viral! Siswa SMA Muhi Karanganyar Nangis Sesenggukan Lepas Guru Kimia Pensiun

Indah Septiyaning Wardani  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana seribuan siswa SMA Muhi Karanganyar saat melepas guru kimia yang memasuki masa pensiun. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYARVideo seribuan siswa SMA Muhammadiyah 1 atau dikenal SMA Muhi Karanganyar menangis sesenggukan melepas seorang guru pensiun viral di media sosial (medsos).

Para siswa ini seolah tak kuasa melepaskan guru tersebut. Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @smamuhikra ini, terlihat para siswa berkumpul di halaman, teras-teras ruang kelas dari lantai I hingga III bangunan sekolah itu. Mereka memberikan kejutan kepada seorang guru tersebut.

Advertisement

Siswa ini serentak menyanyikan lagu Hymne Guru sambil menangis haru. Begitu pula sang guru yang menangis sesenggukan dengan perlakuan para siswa terhadapnya.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, Soemarwanto, membenarkan video viral di media sosial tersebut. Video itu diambil saat pelepasan guru mata pelajaran Ilmu Kimia bernama Soedarso yang memasuki masa pensiun.

“Iya, itu benar video saat pelepasan Pak Soedarso pensiun. Seluruh siswa berkumpul memberikan kejutan untuk pak guru,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (5/9/2023).

Advertisement

Menurut dia, Soedarso memiliki dedikasi yang luar biasa sebagai seorang guru. Ia pun sangat dicintai para peserta didik. Sehingga saat pelepasan sang guru tersebut, para siswa seolah tak rela melepaskannya.

“Beliau ini luar biasa tak tergantikan panggilan jiwa mengabdi sebagai guru di SMA Muhi Karanganyar selama 36 tahun tanpa pernah sekalipun mangkir absen tidak masuk mengajar,” katanya.

Soedarso masuk sebagai guru SMA Muhi Karanganyar sejak tahun 1988, seangkatan dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat menjadi guru di SMA Muhi Karanganyar. Selama 36 tahun mengabdi, Soedarso dikenal profesional dan pandai serta luwes dalam membimbing siswa sehingga para siswa pun berkesan.

Advertisement

Bukan hanya itu, secara pribadi Soedarso sangat egaliter berhubungan, bukan hanya dengan murid tetapi juga dengan karyawan.

“Orangnya sangat nyedulur dengan murid, tidak ada jarak sehingga tak heran semua merasa kehilangan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif