SOLOPOS.COM - Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin rabies ke seekor kucing di acara Bulan Bakti Peternakan di sekitar area kantor Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Selasa (10/10/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mengadakan serangkaian acara untuk merayakan Bulan Bakti Peternakan ke-187, termasuk vaksinasi rabies gratis untuk hewan piaraan seperti kucing dan anjing.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali, drh Afiany Rifdania, menyampaikan vaksinasi rabies gratis bagi kucing dan anjing tersebut terbuka untuk pemilik anjing yang beralamat sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Boyolali.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jadi untuk masyarakat Boyolali terutama untuk para penggemar anjing sama kucing itu kami beri kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi rabies gratis [untuk hewan piaraan],” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi acara, Selasa (10/10/2023).

Dalam agenda Bulan Bakti Peternakan, Disnakkan Boyolali menyiapkan sebanyak 225 dosis vaksin rabies gratis selama tiga hari. Kegiatan vaksinasi rabies dan kegiatan lain diselenggarakan di halaman Kantor Disnakkan Boyolali pada Selasa-Kamis (10-12/10/2023).

Afi mengatakan biaya vaksinasi rabies secara mandiri lebih dari Rp100.000 per ekor sehingga dengan vaksinasi gratis itu diharapkan dapat membantu para pemilik hewan piaraan di Boyolali.

Ia menambahkan kegiatan vaksinasi rabies gratis telah menjadi agenda tahunan di Boyolali. Biasanya vaksinasi rabies gratis diselenggarakan bersamaan dengan World Rabies Day pada 28 September.

Namun, pada 2023 ini agenda dibarengkan dengan Bulan Bakti Peternakan ke-178. “Untuk yang sudah divaksin rabies ada sekitar 3.000 ekor, karena kami menyelenggarakan ini sudah sejak lama,” kata Afi.

Terkait syarat vaksinasi rabies gratis di Bulan Bakti Peternakan, pertama pemilik hewan harus warga Boyolali. Kemudian hewan harus sehat, tidak dalam keadaan bunting, umur minimal empat bulan, nafsu makan bagus, dan tidak sedang diare.

“Kami cegah, jangan sampai ada kasus [rabies]. Kalau pet animal itu kan dekat sekali dengan manusia, diajak tidur, main sama anak-anak. Nah, kami mewaspadainya sedini mungkin,” jelas dia.

Afi menjelaskan vaksin yang diberikan gratis itu berasal dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. Jatah vaksin rabies gratis setiap tahunnya berbeda-beda.

Penanganan Kasus Gigitan Kucing dan Anjing

Jatah vaksin rabies gratis di Boyolali sempat mencapai seribuan dosis. Akan tetapi, seiring viralnya kasus anak bawah lima tahun (balita) yang meninggal dunia akibat rabies, lanjut Afi, kemungkinan permintaan untuk vaksinasi rabies meningkat.

“Viral kasus yang dari Bali itu yang membuat masyarakat aware, takut juga kalau kena walaupun sebenarnya Jawa Tengah ini kan termasuk bebas rabies. Namun, kan tetap kewaspadaan harus kami lakukan,” jelas dia.

Ia mengatakan sejauh ini tidak ada kasus rabies di Boyolali. Namun, ia tak memungkiri ada kasus orang terkena gigitan kucing maupun anjing. Ia menyebut ada tiga hingga empat kasus tersebut hingga Oktober 2023.

Dalam penanganan kasus gigitan hewan piaraan, hewan yang menggigit akan dimonitor selama 14 hari. Jika selama pemantauan tidak menunjukkan gejala rabies, hewan dinyatakan aman.

“Nanti sampelnya akan kami kirim ke Balai Besar Veteriner Wates. Selama ini yang kami kirim negatif sih,” kata dia.

Afi mengungkapkan berdasarkan data Disnakkan Boyolali, total populasi anjing di Kota Susu saat ini ada 3.002 ekor, kucing 4.814 ekor, dan kera 264 ekor. Total ada 8.080 ekor anjing, kucing, dan kera di Boyolali.

Jumlah tersebut di luar hewan liar. Sementara itu, salah satu warga Pulisen, Wulan, mengaku senang dengan adanya vaksinasi rabies gratis di Disnakkan Boyolali.

Ia membawa empat kucingnya untuk mendapatkan vaksinasi rabies secara gratis. Ia mengau tahu ada vaksinasi rabies gratis dari dokter hewan langganannya. Dengan vaksinasi gratis itu, ia bisa hemat ratusan ribu rupiah dibandingkan jika melakukan vaksinasi mandiri.

“Ini udah kali kedua saya ikut vaksinasi rabies gratis. Soalnya tahu ya dampak penyakit rabies berbahaya, ada video yang beredar anak kecil kena rabies itu kan cukup miris ya, terus dikasih tahu dokter program vaksin rabies gratis. Tahun kemarin juga ikut program Disnakkan ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya