SOLOPOS.COM - Geopark Gunung Sewu. (Istimewa/gln.kemdikbud.go.id)

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga orang asesor atau penilai dari United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengunjungi Geopark Gunung Sewu Geoarea Wonogiri.

Kunjungan pada Sabtu (4/6/2023) itu untuk meninjau sekaligus memberi arahan agar Gunung Sewu tetap menjadi anggota UNESCO Geopark Global Network. Seperti diketahui, Geopark Gunung Sewu telah masuk keanggotaan UNESCO Geopark Global Network sejak 2015.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Geopark Gunung Sewu direvalidasi setiap empat tahun terkait keanggotaan tersebut. Tahun ini yang merupakan tahun kedelapan merupakan revalidasi kedua.

Berdasarkan informasi yang diunggah Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Wonogiri melalui akun Instagram resminya @humas_wonogiri, ada tiga orang asesor yang datang ke area Geopark Gunung Sewu di Kecamatan Pracimantoro itu.

Mereka yakni Prof Emeritius Dato’ Dr Ibrahim Komoo dari Malaysia, Prof Dato’ Dr Norzaini BT Azman dari Malaysia, dan Ir Hanang Samodra dari Indonesia. Mereka mengunjungi Museum Karst Indonesia di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, dan SMKN 1 Pracimantoro.

Dalam kunjungan itu, Prof Dato’ Dr Ibrahim Komoo mengatakan kedatangannya dalam rangka membantu geopark tersebut menghadapi penilaian kedua UNESCO Geopark Global Network.

geopark gunung sewu wonogiri
Asesor dari UNESCO mengunjungi Museum Karst Indonesia di Pracimantoro, Wonogiri, untuk melihat perkembangan Geopark Gunung Sewu menjelang revalidasi kedua keanggotaan UNESCO Geopark Global Network pada 2023 ini. Foto diambil Sabtu (4/6/2023). (Instagram @humas_wonogiri)

“Lazimnya akan ada dua penilai untuk melihat apakah Geopark Gunung Sewu sudah berkembang dan mengikuti peraturan yang disarankan. Kami di sini melihat perjalanan dan memberi saran mana yang perlu diperbaiki,” katanya.

Dari kunjungan itu, Dato’ Ibrahim menilai sudah terlihat perubahan-perubahan lebih baik pada Geopark Gunung Sewu, termasuk di area Wonogiri. Salah satunya terlihat dari kunjungan wisatawan atau pelancong.

Namun, Ibrahim menambahkan geopark bukan semata soal kunjungan wisata dan pelancong, melainkan juga meliputi kehidupan masyarakat setempat. Untuk itu, kualitas warisan di dalam geopark harus dijaga. “Elemen itu masih perlu ditingkatkan,” imbuhnya.

7 Rekomendasi UNESCO

Sebagai informasi, Geopark Gunung Sewu dikelola tiga tiga kabupaten di tiga provinsi, yakni Kabupaten Wonogiri (Jateng), Gunung Kidul (Yogyakarta), dan Pacitan (Jatim). “Sudah agak baik, tapi perlu tambah baik lagi,” terang Ibrahim.

Sebelumnya, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, mengungkapkan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark bakal direvalidasi pada 2023 ini. Pada revalidasi empat tahun sebelumnya, UNESCO memberikan tujuh rekomendasi yang mesti bisa dicapai.

“Penetapan geopark itu bukan untuk memuja kehebatan, tetapi untuk kesejahteraan masyarakat yang hidup dalam geoheritage, geopark itu,” jelas Sujarwanto seperti diberitakan bisnis.com pada Januari 2023 lalu.

Sujarwanto mengatakan sudah melakukan langkah-langkah untuk memenuhi tujuh rekomendasi UNESCO pada validasi sebelumnya. Langkah itu di antaranya dengan menjalin kerja sama dengan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Ia mencontohkan Dinas Perhubungan menyiapkan papan penunjuk jalan yang mempermudah akses menuju kawasan geopark dan Museum Karst Indonesia. “Ini cara kami untuk menunjukkan bahwa semua orang bisa melihat,” katanya.

Sujarwanto juga mendorong masyarakat di kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark untuk memanfaatkan potensi dan kekayaan geologi yang tersimpan. Menurutnya, dengan semakin banyaknya publikasi tentang geopark Gunung Sewu dapat memberikan dampak baik kepada perekonomian masyarakat dengan menjaga konservasi di sekitar geosite,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya