SOLOPOS.COM - Pembalap melakoni start race dalam ajang balap motor Casytha Manahadap Roadrace seri I 2024 di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Minggu (28/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Puluhan tim mengikuti ajang balap motor Casytha Manahadap Roadrace Seri I 2024 yang digelar di sirkuit nonpermanen kawasan Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Sabtu-Minggu (27-28/4/2024). Masing-masing tim rela merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah agar pembalapnya naik podium.

Mekanik tim balap ABK Racing Wonogiri, Muhammad Zulfikar, mengatakan biaya untuk merakit satu motor balap berbeda-beda bergantung kelas. Pada umumnya, ada empat kelas atau kategori balap yakni pemula, rookie, novice, dan expert.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perakitan motor balap untuk kelas pemula atau beginner biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp50 juta per motor. Pada kelas ini, mekanik pada umumnya lebih fokus untuk menyetel suspensi. Hal ini guna memberikan kenyamanan berkendara bagi pembalap sekaligus memastikan motor bisa digunakan dengan aman.

”Kalau motor balap kelas pemula, biasanya paling banyak habis biayanya itu di bagian suspensi. Harga suspensi bisa mulai belasan hingga puluhan juta rupiah,” kata Zulfikar saat ditemui Solopos.com di pit Manahadap Roadrace Wonogiri, Minggu.

Biaya perakitan motor balap untuk kelas rookie dan novice dipastikan lebih dari Rp50 juta sampai dengan seratusan juta rupiah. Sedangkan untuk motor balap kelas expert, biaya yang harus dikeluarkan paling tidak sekitar Rp150 juta untuk satu motor.

Dibandingkan tiga kelas di bawahnya, kelas expert ini lebih banyak mengeluarkan biaya pada bagian elektronika kendaraan. ”Tetapi tetap yang jadi kunci motor balap bisa berlari kencang itu ada di mesinnya. Setiap mekanik punya cara sendiri dalam menyeting mesin sesuai keinginannya,” ujar dia.

Zulfikar menjelaskan sebenarnya biaya yang dikeluarkan tim balap dengan pemasukan yang didapatkan sering kali tidak seimbang. Kebanyakan pemilik tim balap motor ini malah minus pemasukan.

Tidak Mencari Keuntungan

Hadiah yang didapatkan dari kejuaraan balap motor biasanya tidak seimbang dengan biaya yang sudah dikeluarkan untuk merakit motor, membayar mekanik, maupun gaji pembalapnya. Bahkan sponsor yang masuk tim pun seringkali tidak bisa menambal biaya pengeluaran.

”Makanya, kebanyakan owner tim-tim balap motor ini pasti orang yang senang motor. Mereka hanya hobi. Jadi tidak masalah keluar banyak uang walaupun tidak untung. Banyak dari mereka itu pengusaha, tidak selalu pemilik bengkel,” jelas Zulfikar.

Dia menambahkan banyak di antara mekanik itu tidak hanya bekerja untuk satu tim balap. Contohnya Zulfikar, saat ini pria 28 tahun itu bekerja di empat tim berbeda. Hal serupa juga terjadi pada pembalap. Mereka dikontrak oleh banyak tim.

Mantan pembalap profesional asal Wonogiri, Slamet, mengatakan para pemilik tim balap pada umumnya memang tidak mencari keuntungan, melainkan mencari nama atau prestise. Semakin sering tim balap motor mereka menang, nama pemilik tim semakin harum dan banyak dikenal di dunia balap.

”Kalau kebetulan pemiliknya itu punya bengkel, biasanya bengkelnya jadi ramai. Orang-orang balap mesti banyak yang menyeting motor balapnya di bengkel itu,” ucap dia.

Salah satu pembalap di Casytha Manahadap Road Race Seri I 2024, Andrias Lukito, mengatakan setelan motor balap dari mekanik sangat berpengaruh terhadap performanya di sirkuit balap.

Selain mesin, bodi dan kerangka motor balap juga sangat berpengaruh terhadap kecepatan motor di sirkuit. Semakin baik kualitas setiap bagian motor, semakin tinggi peluang motor itu berjalan cepat. Tetapi hal itu tetap harus diimbangi dengan keterampilan mumpuni dari pembalap.

“Minimal untuk kelas pemula, ya bisa habis Rp50 jutaan buat rakit motornya,” kata Lukito yang berhasil meraih podium pertama pada kelas bebek dua tak 116 cc kategori lokal karesidenan Surakarta pada ajang balap motor itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya