SOLOPOS.COM - Suasana pasar kuliner sore Lapak Gama di Dusun Gaton, Waru, Slogohimo, Wonogiri, Senin (3/7/2023). (Istimewa/Firdaus)

Solopos.com, WONOGIRI — Pasar kuliner baru yang menjadi jujugan warga hingga luar daerah muncul di Desa Waru, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri. Lapak Gama namanya.

Karangtaruna dan pemerintah desa di wilayah timur Wonogiri itu membuka pasar kuliner dengan harapan meningkatkan perekonomian warga desa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Lapak Gama, Firdaus, mengatakan Lapak Gama merupakan pasar kuliner sore yang dibuka setiap hari pukul 15.00 WIB-20.00 WIB. Pedagang di pasar itu menjajakan berbagai aneka masakan seperti pecel, gado-gado, dan pecak belut.

Selain itu, ada pula aneka makanan dan minuman kekinian. Lokasi pasar kuliner baru Lapak Gama berada di Dusun Gaton, Desa Waru, Slogohimo, persis di tepi sawah dengan pemandangan pegunungan Wonogiri bagian timur.

Menurut Firdaus, pasar kuliner sudah dibuka sejak akhir Ramadan 2023 lalu. Namun, pasar itu justru baru naik daun akhir-akhir ini. Dia menyampaikan belakangan ini pengunjung yang datang ke Lapak Gama banyak yang dari luar daerah seperti Solo, Ponorogo, dan Karanganyar.

Meskipun demikian, warga lokal masih yang paling mendominasi pengunjung. Di Lapak Gama ada sembilan pedagang utama yang terdiri atas pelaku usaha kuliner asli warga setempat. Kemudian ada pedagang lain juga dari luar desa yang menempati lapak bebas. Total sekitar 20 pedagang.

“Zaman dulu, di lokasi itu sudah jadi pasar. Nah ini kami buka lagi, mencoba untuk menghidupkan lagi. Tujuannya, enggak lain untuk meningkatkan penghasilan warga desa,” kata Firdaus kepada Solopos.com, Senin (3/7/2023).

pasar kuliner wonogiri
Suasana pasar kuliner sore Lapak Gama di Dusun Gaton, Waru, Slogohimo, Wonogiri, Senin (3/7/2023). (Istimewa/Firdaus)

Dia menerangkan setiap pedagang di pasar yang terletak di Slogohimo, Wonogiri, itu menawarkan aneka kuliner dengan harga terjangkau mulai Rp5.000 hingga Rp20.000. Sedangkan untuk penyelenggaraan Lapak Gama, pedagang ditarik retribusi mulai dari Rp6.000 hingga Rp20.000 per lapak.

Nilai retribusi itu tergantung ukuran lapak. Semakin besar lapak pedagang, retribusinya semakin tinggi. Firdaus mengatakan omzet para pedagang di Lapak Gama rata-rata sekitar Rp800.000/hari.

“Kalau pengunjung, kami belum menghitung. Tetapi sebagai gambaran kasar, hasil dari retribusi parkir di Lapak Gama itu minimal Rp200.000/hari,” ujar dia.

Kepala Desa Waru, Wisnu Sejati, mengatakan Lapak Gama merupakan usaha bersama antara karangtaruna Dusun Gaton dengan Pemerintah Desa Waru. Pasar kuliner Waru, Slogohimo, Wonogiri, itu berlokasi di tanah kas desa.

Roh utama pendirian Lapak Gama, menurut Wisnu, untuk meningkatkan perputaran ekonomi di desa di samping bisa meningkatkan pendapatan asli desa. Wisnu menceritakan semula di lokasi tersebut bakal dibangun kolam pemancingan dengan deretan warung-warung.

Namun rencana itu dibatalkan karena ternyata Lapak Gama yang awalnya hanya percobaan justru ramai didatangi warga setiap sore hingga malam. “Sampai sekarang jadi lanjut terus dan terus dikembangkan. Apalagi itu lokasinya bagus,” kata Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya