SOLOPOS.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Masruri. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemkab Boyolali masih membahas terkait perpindahan status kependudukan sebagian warga tiga RW Desa Karanggeneng yang akan digabung dengan Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali.

Sebelumnya, warga tiga RW yakni RW 009, RW 008, dan RW 012 Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, melakukan aksi protes menolak rencana penggabungan tiga RW itu ke wilayah Kelurahan Siswodipuran,

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Aksi protes dilakukan di Balai Desa Karanggeneng, Jumat (10/2/2023). Selain itu, warga juga memasang spanduk gapura gang masuk wilayah mereka untuk menegaskan sikap mereka.

Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, mengungkapkan saat ini Pemkab Boyolali masih melakukan musyawarah terkait hal tersebut. “[Hasilnya] ya musyawarah dulu,” ujarnya kepada wartawan seusai acara di Bawaslu Boyolali, Selasa (14/2/2023).

Ia memastikan hasil musyawarah nanti tidak akan membuat masyarakat tiga RW tersebut kecewa. “Yang jelas, kami tidak mengecewakan warga, itu saja,” ungkapnya singkat.

Sebelumnya diberitakan, warga tiga RW Desa Karanggeneng menolak gabung menjadi warga Kelurahan Siswodipuran. Mereka memasang spanduk penolakan di area tempat tinggal mereka.

Kepala Desa Karanggeneng, Suparji, juga telah sepakat bersama warga untuk menolak hal tersebut dengan menandatangani dukungan aspirasi warga. “Itu sudah saya sampaikan ke Kabag Pemerintahan Setda Boyolali hari itu juga [Jumat, 10/2/2023],” ujarnya saat ditemui Solopos.com di kediamannya, Karanggeneng, Boyolali, Minggu (12/2/2023).

“Kami sebagai pemerintah desa kan penyambung lidah masyarakat, jadi ya kami sampaikan apa adanya keinginan warga,” imbuhnya. Ia menyatakan saat ini Pemdes Karanggeneng dan warga sedang menunggu keputusan dari Pemkab Boyolali terkait rencana penggabungan tiga RW itu ke Kelurahan Siswodipuran.

Suparji menceritakan awal mula munculnya permasalahan tersebut. Ia mengaku pada Senin (6/2/2023) mendapat undangan dari Setda Boyolali untuk hadir pada pertemuan yang dijadwalkan Kamis (9/2/2023). Undangan itu ditujukan bagi warga yang wilayahnya akan digabung dengan Siswodipuran.

Suparji langsung bergerak cepat mendistribusikan undangan itu ke warga di tiga RW tersebut pada Selasa (7/2/2023). Ia mengungkapkan warga Karanggeneng yang akan digabung ke Siswodipuran, Boyolali, meliputi RW 008 atau Baros, lalu RW 009 di Ledoksari, dan beberapa KK di RW 12 Rejosari.

Warga menolak dengan mendatangi kantor Desa Karanggeneng pada Jumat. “Saat ini, intinya warga dan pemerintah desa menunggu keputusan dari pemerintah kabupaten. Ya walaupun kami ini perpanjangan tangan pemerintah, tapi juga tidak melupakan penyambung lidah warga,” kata dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Penonton hingga Pegiat Balap Motor Berharap Wonogiri Punya Sirkuit Permanen

Penonton hingga Pegiat Balap Motor Berharap Wonogiri Punya Sirkuit Permanen
author
Suharsih Minggu, 28 April 2024 - 18:42 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pembalap beraksi disaksikan ribuan penonton dalam ajang balap motor Casytha Manahadap Roadrace Seri I 2024 di kawasan Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Minggu (28/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga kali digelar ajang balap motor Kejuaraan Balap Motor Casytha Manahadap Road Race Tingkat Provinsi Jateng di Wonogiri selalu dibanjiri penonton, termasuk pada ajang balap motor yang berlangsung Sabtu-Minggu (27-28/4/2024) di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri.

Penonton hingga pegiat balap motor pun berharap Wonogiri memiliki sirkuit balap permanen. Dengan demikian, akan lahir atlet-atlet balap motor profesional yang bakal membanggakan Kota Sukses.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mekanik motor balap ABK Racing Wonogiri, Muhammad Zulfikar, menjelaskan Wonogiri memiliki potensi yang sangat besar untuk olahraga motor balap profesional. Banyak mekanik dan pembalap yang sudah malang melintang di dunia balap motor nasional.

Sayangnya, mereka tidak terwadahi di Wonogiri sehingga terpaksa keluar daerah. Tidak hanya itu, Kabupaten Wonogiri mempunyai belasan tim motor balap profesional. Mereka rutin mengikuti ajang balap motor tingkat provinsi maupun nasional.

Koran Solopos

Hanya, para mekanik, pembalap, dan tim itu malah tidak terlalu dikenal di Wonogiri meski cukup dikenal di luar daerah. Prestasi yang sudah mereka raih pun tidak bisa dianggap remeh di kancah provinsi maupun nasional.

Hal ini wajar karena Wonogiri tidak memiliki sirkuit permanen dan mereka hanya bisa berlatih di daerah yang mempunyai sirkuit permanen seperti Boyolali, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kondisi ini sebenarnya cukup menyulitkan tim maupun pebalap. Sebab biaya yang harus dikeluarkan semakin besar.

Regenerasi Pembalap

Di sisi lain, dengan tidak adanya fasilitas balap motor seperti sirkuit permanen di Wonogiri, potensi kelahiran atlet profesional semakin sulit. Saat ini saja, regenerasi pembalap profesional dari Wonogiri sudah mulai sulit dilakukan.

Emagazine Solopos

”Jujur saja, potensi olahraga ini untuk dikembangkan di Wonogiri luar biasa besar. Banyak sekali warga yang minat. Hanya kurang fasilitas saja. Ini problem dari dulu. Mekanik-mekanik senior juga bilang begitu,” kata pria 28 tahun itu saat ditemui Solopos.com, Minggu (28/4/2024).

Salah satu penonton Casytha Manahadap Road Race Seri I Wonogiri, Slamet, mengaku tidak pernah absen menonton event serupa yang sudah digelar tiga kali di Wonogiri.

”Sayangnya, Wonogiri enggak punya sirkuit permanen. Kalau ada, saya yakin pasti ramai. Soalnya tim balap Wonogiri banyak, penggemar olahraga ini juga banyak. Setiap ada yang pakai sirkuit, tinggal bayar ke pemerintah, buat perawatan,” kata Slamet saat ditemui Solopos.com di sela-sela menonton balap motor di Alun-alun Wonogiri, Minggu.

Interaktif Solopos

Penonton lainnya, Alfian Saputra, juga berharap Wonogiri punya sirkuit balap motor permanen agar bisa sering menyaksikan ajang balap motor.

“Kayak begini kan jarang ada di Wonogiri. Harusnya sering-sering ada event kayak gini. Kalau saya lihat, yang nonton juga banyak. Kalau bisa Wonogiri itu punya sirkuit sendiri, yang permanen. Saya yakin, pasti banyak yang menonton, sekalipun saat ada latihan,” ucap dia.

Menarik Ribuan Penonton

Ketua Pelaksana Casytha Manahadap Road Race Seri I Wonogiri, Santo, menyampaikan setiap kali Manahadap Manajemen menggelar balap motor di Wonogiri, tidak pernah sekalipun sepi.



Jumlah penonton tidak kurang dari 2.000 orang. Bahkan Wonogiri hampir selalu menjadi kabupaten yang paling banyak penonton dibandingkan seri Casytha Manahadap Roadrace di daerah lain.

“Tim balap motor dari Wonogiri ini cukup banyak. Antusiasme terhadap olahraga ini di Wonogiri termasuk tinggi. Cuma, sekarang memang untuk [jumlah] pembalapnya sedang menurun,” ujar dia.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Haryanto, mengatakan sirkuit permanen sebenarnya sangat memungkinkan dibangun di Wonogiri. Pemkab Wonogiri masih mempunyai lahan yang bisa dibangun sirkuit balap profesional.

“Ada beberapa tempat yang bisa dibangun sirkuit, misalnya di bekas terminal bus di Kaliancar, Selogiri. Kemudian di kawasan GOR Giri Mandala. Dulu sudah pernah ada masterplan untuk sirkuit balap motor di kawasan GOR itu, tetapi karena satu dan lain hal, belum bisa terealisasi,” jelas Haryanto, Minggu.

Dia menambahkan Pemkab Wonogiri pada prinsipnya mendukung kegiatan olahraga balap motor. Akan tetapi, penyediaan fasilitas sirkuit balap motor itu kebijakan Bupati Wonogiri.

Menurutnya, bisa saja pada 2025 Pemkab menganggarkan pembangunan sirkuit itu. Untuk saat ini Pemkab masih memprioritaskan program lain yang lebih urgen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Mudahnya Berniat, Sulitnya Bergiat

Mudahnya Berniat, Sulitnya Bergiat
author
Danang Nur Ihsan Minggu, 28 April 2024 - 18:38 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sabri Rasyid, Assistant Vice President External Communication Telkom. (Istimewa)

Salah satu niat termudah diucapkan atau ditulis adalah: besok saya akan lari pagi biar sehat. Dan itu sudah lewat berapa kali ganti kalender. Tetap saja berat banget untuk dilakoni.

Bangun subuh sudah sukses karena sekalian Salat Subuh, tapi sesudahnya? Kalau enggak lanjut tidur, ya persiapan ke kantor. Niat lari pagi pun sirna. Begitulah berulang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Subuh kali ini agak lain. Terpaksa bangun subuh lanjut persiapan lari. Gak sempat sarapan, langsung menuju lokasi. Lokasinya di Pura Mangkunegaran Solo. Katadata punya hajatan. Namanya Mangkunegaran Run in Solo.

Jujurly, baru kali ini saya ikutan event lari. Saya memilih kategori 5K. Menyesuaikan dengan usia kepala 5. Secara cocoklogi, cocok.

Koran Solopos

Start dimulai jam 5.30 WIB, hampir 1.900 peserta kategori 5K langsung bergerak. Dominan kaus hijau sesuai race pack. Sepatu dan topi warna-warni. Semua semangat. Seru di awal. Surut di akhir, mungkin kecapaian.

Saya konsisten tidak lari. Hanya jalan. Sesekali jalan cepat. Kebetulan lutut pernah operasi dan dokter menyarankan untuk aktif jalan saja.

Satu, dua, tiga kilometer sudah lewat. Napas masih belum ngos-ngosan. Disalip pelari muda aman. Saya gak terpancing untuk lari. Masalahnya, saya disalip tiga emak-emak senior. Ini benar-benar menggoda kaki. Memalukan.

Emagazine Solopos

Saya pun pura-pura menepi, ikat tali sepatu yang masih kenceng. Biar menjauh dari mereka. Tampak emak-emak tadi mampir di penanda km 4 ber-selfie ria. Masih ketawa ketiwi. Bagaimana mau kabur?

Tepat 1 jam 34 menit, saya masuk gate finis. Dikalungin medali finisher 5K. Langsung ikutan gaya gigit medali. Gak mau kalah sama milenial.

Teman nanya, pace berapa pak? Ya saya gak pakai pace bang. Ini malah pacce’ (artinya apes alias kacau dalam bahasa Makassar). 19 menit per kilometer. Jauh lebih lambat dibanding emak-emak senior tadi. Huhuuu.

Interaktif Solopos

Artikel ini ditulis oleh Sabri Rasyid, Assistant Vice President External Communication Telkom



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pertama Kali, UKSW Halalbihalal Tumbuhkan Kepedulian dalam Bingkai Satu Hati

Pertama Kali, UKSW Halalbihalal Tumbuhkan Kepedulian dalam Bingkai Satu Hati
author
Ivan Indrakesuma Minggu, 28 April 2024 - 18:38 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suasana kebersamaan kental terasa dalam kegiatan Halalbihalal yang diselenggarakan oleh Campus Ministry (CM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Balairung Universitas, Jumat (26/4/2024) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Suasana kebersamaan kental terasa dalam kegiatan Halalbihalal yang diselenggarakan oleh Campus Ministry (CM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Balairung Universitas, Jumat (26/4/2024) malam. Kegiatan yang mengangkat tema “Idul Fitri Meneguhkan Kepedulian dalam Bingkai Satu Hati” ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan mahasiswa UKSW serta sejumlah civitas academica dari Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga.

Dalam acara tersebut, Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menyampaikan sambutan hangatnya kepada seluruh peserta. “Kami mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada para tamu dan seluruh peserta yang sudah hadir,” ungkapnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Rektor Intiyas juga menerangkan sebagai kampus Kristen yang berada di tengah-tengah kota yang toleran di Indonesia yakni di Salatiga, keberadaan UKSW menjadi simbol kemajemukan. “UKSW yang dikenal dengan Indonesia Mini ini juga menyediakan ruang ibadah bagi warga kampus yang beragama lain untuk menjalankan ibadah mereka,” jelasnya.

Selain itu, Ia menuturkan bahwa acara ini merupakan bingkai kepedulian bukan sekadar seremonial tetapi sebagai gerakan kerja Satu Hati (Sinergis, Patuh, Harmonis, Teladan, dan Integritas). “Bingkai kepedulian Satu Hati menjadi tema kegiatan ini. Kami ingin mengajak civitas academica UKSW untuk terus berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik dalam mewujudkan kepedulian,” tuturnya.

Koran Solopos
UKSW gelar halalbihalal

Suasana kebersamaan kental terasa dalam kegiatan Halalbihalal yang diselenggarakan oleh Campus Ministry (CM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Balairung Universitas, Jumat (26/4/2024) malam. (Istimewa)

Lebih lanjut disampaikannya, untuk pertama kalinya UKSW mengadakan kegiatan halalbihalal bagi warga kampus yakni dosen, tendik, dan mahasiswa yang beragama Islam. “Kami menyadari tidak mungkin kampus ini berdiri sebagai kampus yang soliter, UKSW harus berdiri sebagai keluarga. Civitas academica yang beragama Islam tidak menjadi masalah di kampus ini,” imbuhnya.

Menumbuhkan kepedulian

Sementara itu, Kepala Campus Ministry UKSW Pdt. Dr. Ferry Nahusona, M.Si., menerangkan bahwa sedikitnya 2000 mahasiswa di UKSW beragama Islam, oleh karena itu acara ini diharapkan menjadi wadah untuk menumbuhkan kepedulian satu dengan yang lain.

Emagazine Solopos

Pdt. Dr. Ferry Nahusona juga mengungkapkan tema Halal Bihalal ini berkaitan dengan acara Asian Academic of Campus Ministry (AACM) yang akan dilaksanakan di UKSW. ”Kegiatan hari ini dalam rangka menyongsong acara AACM dengan bingkai utamanya yakni tentang Multi Faith dengan aksi Creating a Culture of Care,” terangnya.

Turut hadir dalam acara, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Infrastruktur, dan Perencanaan (WR KIP) Priyo Hari Adi, S.E., M.Si., Ph.D., Ak., Rektor ketiga UKSW periode 1983-1993 Prof. Dr (HC). Willi Toisuta, Ph.D., Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Kashani, S.IP., M.M., dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Salatiga AKBL Aryuni Novintasari, M.Psi., M.Si., Psikolog., beserta jajarannya.

Dalam kesempatan ini, Yasip Kashani menyampaikan rasa kagumnya kepada UKSW. “UKSW telah melakukan kolaborasi yang luar biasa. Jika ini terus dilakukan maka salatiga menjadi barometer yang harmonis dalam mencapai satu kesatuan pengabdian tanpa membedakan apa pun,” ungkapnya.

Interaktif Solopos

Menurutnya, UKSW telah memberikan contoh makna sebuah keharmonisan dan harapannya hal ini dapat dilakukan pada institusi lainnya. “Melaksanakan kegiatan seperti ini dan menyediakan ruang ibadah untuk umat beragama lain menjadi satu hal yang menunjukan keharmonisan, terima kasih kepada Rektor UKSW,” katanya.

Melakukan Kebaikan

Dalam acara Halal Bihalal kali ini dihadirkan narasumber tunggal yakni Dosen Filsafat UIN Salatiga Prof. Dr. Benny Ridwan, M.Hum., yang menyampaikan Tausiyah. Ia mengajak seluruh peserta untuk terus melakukan kebaikan dimana pun mereka berada. Selain itu, Prof. Dr. Benny Ridwan juga membagikan empat hal penting yang harus dilakukan supaya tidak mengalami kerugian dalam hidup. “Empat hal tersebut adalah beriman, berbuat baik, melakukan tausiyah kebaikan, dan saling menasihati dalam kesabaran,” imbuhnya.

Suasana tampak hangat saat seluruh peserta berdiri berdampingan melantunkan Sholawat secara bersama-sama. Tak hanya itu di akhir acara tersebut, seluruh peserta saling berjabat tangan sebagai tanda saling bermaaf-maafan. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan qasidah Adz Dzikro dari mahasiswa UIN.



Acara Halalbihalal semalam diapresiasi positif oleh para peserta, salah satunya Muhamad Sidik Pramono, S.H., mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Magister Sosiologi Agama Fakultas Teologi. “Saya sangat bangga dengan UKSW, walaupun kampus Kristen tetapi tetap menghargai kami yang muslim. Ini sebagai contoh baik mengenai keberagaman,” tuturnya.

Senada dengan Muhamad Sidik Pramono, Agus Irawan Prakoso, S.Pd., Kepala Sub Bagian Manajemen Ruang dari Direktorat Infrastruktur dan Digitalisasi (DID) juga menyampaikan acara ini seperti ini dapat mempererat kekeluargaan civitas academica UKSW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories