Soloraya
Jumat, 2 Juni 2023 - 09:44 WIB

Warga Kropakan Jatinom Klaten Kembali Temukan Artefak, Kini Berupa Tempayan

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegiat cagar budaya Klaten mengukur temuan tempayan dalam kondisi sudah pecah di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom, Selasa (30/5/2023). (Istimewa/pegiat cagar budaya Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Warga kembali menemukan artefak di kawasan Dukuh Kropakan, Desa Mranggen, Kecamatan Jatinom. Artefak yang diperkirakan peninggalan era Mataram Kuno itu berupa tempayan yang di dalamnya terdapat logam.

Tempayan merupakan wadah yang terbuat dari tanah liat dengan penampakan perutnya besar dan mulutnya sempit. Tempayan itu ditemukan seorang warga ketika mengupas tanah untuk kepentingan pembuatan batu bata.

Advertisement

“Tempayan ditemukan di lahan milik Pak Diran pada kedalaman 80 sentimeter dari permukaan tanah,” kata pegiat cagar budaya Klaten, Hari Wahyudi, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (2/6/2023).

Warga bersama pegiat cagar budaya kemudian melakukan pengupasan tanah di sekitar tempat temuan tempayan itu. Tempayan itu ditemukan dalam kondisi sudah pecah dengan bagian atas atau mulutnya berdiameter 20 sentimeter.

Advertisement

Warga bersama pegiat cagar budaya kemudian melakukan pengupasan tanah di sekitar tempat temuan tempayan itu. Tempayan itu ditemukan dalam kondisi sudah pecah dengan bagian atas atau mulutnya berdiameter 20 sentimeter.

“Tempayan pecah menjadi empat bagian. Ketebalan tempayan hanya 0,4 sentimeter dan menjadi indikasi tempayan ini pada masa Jawa kuno dulu diperkirakan sebagai wadah untuk menyimpan biji-bijian,” kata Hari.

Di dalam tempayan itu ditemukan dua terak besi dan satu logam putih dalam kondisi digulung dan menyatu dengan badan tempayan yang pecah. Temuan logam itu merupakan temuan paling baru di wilayah Kropakan yang sudah ditemukan aneka artefak dan struktur bangunan yang diduga dari era Mataram Kuno.

Advertisement

Hari memperkirakan terak besi dan logam dalam kondisi digulung itu mengarah pada benda-benda yang digunakan untuk ritual.

“Besi termasuk salah satu alat yang digunakan sebuah ritual pada masa Jawa kuno masa dulu. Kemungkinan benda lainnya sudah hancur, sudah larut terkena cuaca atau kondisi yang sudah lama,” ungkap dia.

Untuk sementara, tempayan beserta terak besi dan logam yang ada di dalamnya itu diamankan oleh warga bersama pegiat cagar budaya. Benda-benda itu dikumpulkan bersama temuan-temuan lainnya agar bisa digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

Advertisement

Berbagai artefak diduga sisa dari era Mataram Kuno hingga kini terus ditemukan di Dukuh Kropakan, Desa Mranggen. Benda-benda itu seperti guci, gerabah, manik-manik, serta fragmen-fragmen artefak lainnya.

Selain itu ditemukan struktur sumur yang diduga peninggalan era Mataram Kuno. Objek-objek itu ditemukan warga saat menggali tanah untuk kepentingan pembuatan batu bata.

Banyaknya temuan di Kropakan menjadi perhatian para peneliti BRIN. Beberapa kali para peneliti BRIN mendatangi Kropakan untuk melakukan pendataan.

Advertisement

Salah satu peneliti BRIN, Sugeng Riyanto, mengindikasikan kawasan Kropakan dulunya merupakan permukiman padat yang dilengkapi dengan bangunan peribadatan hingga kegiatan pertanian. Indikasi di kawasan itu pernah ada hunian pada era Mataram Kuno dengan ditemukan sumur kuno serta berbagai peralatan dapur.

Indikasi pernah ada tempat peribadatan di kawasan itu dengan ditemukan batu candi, peripih, serta arca. Sementara, indikasi ada kegiatan pertanian pada era Mataram Kuno dengan ditemukannya pipisan dan gandik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif