SOLOPOS.COM - Suroso, warga Buntar, Kecamatan Mojogedang ditemani anak dan cucu saat menunggu menerima bantuan biaya pengobatan dari Anung Marwoko di gedung DPRD Karanganyar pada Sabtu (23/3/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah warga tidak mampu di Kabupaten Karanganyar secara bergelombang mendatangi Gedung DPRD setempat pada Sabtu (23/3/2024). Kedatangan mereka untuk menemui Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko.

Sambil membawa berkas di tas, satu persatu mereka masuk ke ruangan pimpinan DPRD dari Partai Golkar itu. Mereka hendak menerima bantuan keringanan biaya rawat inap karena tak memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu dari warga tersebut adalah Suroso, 70, warga Dusun Candi, Desa Buntar, Kecamatan Mojogedang. Ditemani anak dan cucunya, Suroso hari itu menerima bantuan senilai Rp2.380.000. Uang ini sebagai pengganti biaya rawat inapnya beberapa waktu lalu.

Buruh tani ini mengaku sakit asam lambung hingga dirawat di RS Japar Medika Munggur di Mojogedang. Saat dirawat, ia tak memiliki asuransi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan baik mandiri maupun KIS dari pemerintah.

Tiga dinten kula dirawat teng rumah sakit. Nggih waktu itu mboten enten biaya. Wong kula namung buruh tani, nggih akhire ngampil artane tangga (tiga hari saya dirawat di rumah sakit. Ya waktu itu tidak ada biaya. Saya ini hanya buruh tani, jadi akhirnya pinjam uang tetangga),” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com.

Lantaran tak terkaver BPJS Kesehatan, Suroso kemudian mencari dana untuk mengganti biaya rumah sakit itu. Hingga akhirnya keluhannya diterima anggota DPRD Anung Marwoko. Dia lantas menerima bantuan sebagai pengganti biaya rumah sakit tersebut.

“Alhamdulillah angsal bantuan dingge ganti rumah sakit kemarin. Bantuan e nggih angsale senilai biaya rumah sakit kemarin,” katanya. Dia sangat bersyukur dengan bantuan dari anggota DPRD Anung Marwoko ini.

Nasib sama juga dialami seorang ibu rumah tangga asal Mojogedang, Khusnul Khotimah, 30. Dia tak lagi memiliki kartu BPJS Kesehatan karena sudah kedaluarsa. Dia tak sanggup membayar tunggakan dan iuran bulanan BPJS Kesehatan Mandiri nya. Dia hidup pas-pasan, hanya suaminya yang bekerja. Itupun sang suami bekerja sebagai kuli kayu.

Sementara saat itu, dia mengalami keguguran dan harus dilakukan tindakan kiret di RS Jati Husada Jaten, Karanganyar. “Saya dirawat inap di Jati Husada dan habis Rp2.577.000. Waktu itu pakai pasien umum karena tidak ada BPJS,” kata dia.

Dia pun menanggung beban biaya tersebut. Untuk membayar tagihan rumah sakit itu, dia harus meminjam uang ke teman suaminya. “Gali lubang tutup lubang saya. Dan alhamdulillah ternyata cerita saya ini sampai ke Pak Anung dan sekarang dibantu, dapat ganti sesuai biaya rumah sakit itu,” katanya.

Anung Marwoko mengatakan masih banyak warga tidak mampu di Karanganyar yang tercecer belum terkaver BPJS Kesehatan maupun JKN KIS. Sehingga warga tidak mampu ini sangat kesulitan untuk membiayai biaya pengobatan terutama saat di rawat inap.

“Ini masalah yang serius dan mestinya menjadi perhatian pemerintah. Ternyata masih banyak yang kesulitan membiaya biaya pengobatan,” kata dia.

Dia tergerak membantu warga tidak mampu ini dari kantong pribadi sebagai anggota Dewan. Meski empat tahun tak diberi dana aspirasi, Anung tetap bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Baru di tahun ini, Anung menerima dana aspirasinya.

Dana itu dia gunakan untuk membantu masyarakat. Tidak hanya membantu biaya pengobatan warga, Anung juga selama ini memberi bantuan kursi roda kepada warga tak mampu. Kemudian membantu melakukan pemasangan listrik bagi warga tak mampu yang belum memiliki listrik.

Sosok Anung Marwoko selama ini memang dikenal sebagai politikus yang sering turun ke masyarakat untuk membantu mereka yang membutuhkan. Kegiatan sosial itu sudah dijalani bersama relawannya sejak beberapa tahun lalu, namun jarang terendus oleh media.

Setidaknya sudah lebih dari 113 unit kursi roda yang disalurkan olehnya selama ini. Bantuan lain adalah membayar pemasangan sambungan baru listrik PLN bagi warga miskin.

Anung juga menyelenggarakan khitan gratis bagi 1.370 anak sejak 2020 dan berlanjut sampai saat ini. Bahkan saat Pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, bersama dengan relawan Pitu (Pitulangan), Anung berjibaku mencari oksigen ke berbagai wilayah di Soloraya. Bahkan bersama komunitas relawan lain menyewa truk hingga ke Surabaya untuk pengisian oksigen.

Aksi sosialnya ini yang mengantarkan Anung Marwoko sebagai calon legislatif (caleg) peraih suara tertinggi dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2024 tingkat Kabupaten Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya