SOLOPOS.COM - Miniatur Ka'bah di kawasan wisata edukasi religi di lahan bekas pasar hewan Sunggingan, Singkil, Karanggeneng, Boyolali, Sabtu (21/10/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Kawasan wisata edukasi religi Boyolali di bekas lahan Pasar Hewan Sunggingan, Karanggeneng, Boyolali, telah diresmikan Sabtu (21/10/2023). Tahap awal, dilakukan uji coba gratis untuk pelajar dan santri taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) selama dua bulan mulai 1 November hingga 31 Desember 2023.

Di kawasan wisata edukasi religi Boyolali tersebut ada beberapa bangunan yang menggambarkan rangkaian ibadah haji. Beberapa di antaranya yakni miniatur Ka’bah, replika Masjid Nabawi, replika area Sai, Jabal Rahmah, padang Arafah, area tiruan tempat mengambil zamzam yang airnya dari olahan PDAM siap minum, dan sebagainya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Keberadaan tempat wisata religi itu disambut antusias. Salah seorang guru mengaji asal Ngaru-aru, Banyudono, Boyolali, Endah Putri Wijaya, merasa sangat senang dan bersyukur Boyolali memiliki tempat wisata edukasi religi yang hampir mirip dengan lokasi beribadah haji dan umrah di Makkah dan Madinah.

Putri mengaku tertarik mengajak anak didiknya mencoba belajar rangkaian manasik haji dan umrah di kawasan edukasi religi baru tersebut.

Ia menyebut biasanya mengajak anak didiknya manasik di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali. Akan tetapi, melihat kemiripan dan kelengkapan, ia mengaku akan sesegera mungkin mengajak santrinya ke kawasan wisata edukasi religi Boyolali.

“Pasti anak-anak bakal tertarik dan senang di sini. Ini benar-benar penunjang untuk anak-anak TPA, nanti kami bisa mengeksplor. Jadi mereka biar kami ajak ke sini dan latihan umrah-haji di sini,” jelas dia.

Menurutnya, walaupun mirip tapi masih ada beberapa hal yang perlu ditambahkan. Semisal di Makkah ada kompleks makam, penanda, tetapi di kawasan wisata edukasi religi Boyolali belum ada.

“Ini kan juga masih proses pembangunan, semoga bisa lengkap. Semoga Boyolali bisa menjadi [seperti] Kota Makkah,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, meresmikan kawasan wisata edukasi religi Boyolali di bekas lahan Pasar Hewan Sunggingan, Sabtu (21/10/2023). Peresmian berbarengan dengan perayaan Hari Santri Nasional 2023 yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.

Dalam sambutannya, Sekda Boyolali, Masruri, mengatakan selama uji coba dua bulan, para pelajar sekolah bisa menggunakannya untuk tujuan edukasi secara gratis. Caranya tinggal mengajukan permohonan kepada instansi pengampu yaitu Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali.

“Peresmian hari ini tidak langsung digunakan, penggunaannya mulai 1 November 2023 karena harus persiapan. Dan masih free, belum ada retribusi selama dua bulan. Tetapi kami peruntukan hanya untuk anak anak sekolah di seluruh Kabupaten Boyolali. Belum anak sekolah di luar Kabupaten Boyolali, nanti dulu,” ungkap Masruri.

Kemudian, per 1 Januari 2024 akan ada penarikan retribusi bagi pelajar sebesar Rp10.000 per orang lalu masyarakat umum Rp20.000 per orang.

Terpisah, Bupati Said mengatakan kawasan wisata edukasi religi tersebut berdiri di lahan seluas kurang lebih tiga hektare. Ia berharap tempat edukasi tersebut bisa digunakan sebagai sarana belajar sebaik-baiknya.

“Ini akan menjadi sekolah terbuka, praktik lapangan secara langsung. Semoga ini semua dapat bermanfaat dan memberikan kemanfaatan bagi seluruh masyarakat Boyolali. Dan tentunya masyarakat dari luar Boyolali yang akan memanfaatkan tempat ini untuk belajar bersama,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya