SOLOPOS.COM - Bentang alam karst di kawasan Geopark Gunung Sewu, Pantai Sembukan, Paranggupito, Wonogiri. Foto diambil November 2022. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri menjadi menjadi salah satu daerah yang masuk kawasan destinasi wisata super prioritas Borobudur. Wonogiri dinilai punya potensi tinggi untuk menjadi daerah tujuan wisata nasional maupun internasional.

Hal itu dengan catatan dibarengi dengan pengembangan potensi wisata yang sudah ada. Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Perangin-angin, mengatakan kawasan wisata Borobudur mencakup tiga destinasi pariwisata nasional, meliputi Borobudur-Yogyakarta, Solo-Sangiran, dan Semarang-Karimun Jawa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Wonogiri tercakup dalam wilayah destinasi Solo-Sangiran. Hal itu berarti Wonogiri menjadi daerah yang masuk dalam kawasan daerah prioritas pariwisata.

Agustin menerangkan kekuatan utama Wonogiri yang bisa dikembangkan sebagai kawasan prioritas wisata Borobudur adalah geopark atau taman bumi Gunung Sewu. Dia menilai geopark ini paling unik di Indonesia.

Hal itu karena geopark tersebut membentang di tiga kabupaten sekaligus tiga provinsi, yaitu Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta; Wonogiri, Jawa Tengah; dan Pacitan Jawa Timur.

“Museum Geopark Gunung Sewu [Karst] itu adanya di Wonogiri, di Kecamatan Pracimantoro. Ini salah satu yang sudah di-branding UNESCO. Maka ini potensinya sungguh luar biasa,” kata Agustin saat dihubungi Solopos.com, Minggu (8/10/2023).

Hanya, sambung dia, destinasi pariwisata Geopark Gunung Sewu ini berbeda dibanding destinasi pariwisata lain. Yang ditawarkan Geopark Gunung Sewu adalah potensi geologi karst.

Hal ini berarti wisata ini bersifat khusus, mengedepankan quality tourism. Tetapi tidak berarti menutup potensi wisata lain. Agustin menyampaikan di kawasan geopark Gunung Sewu Wonogiri ada potensi wisata pantai yang cukup menarik sebagai kawasan prioritas Borobudur.

Potensi itu juga bisa menjadi daya tarik selain geopark. Hanya memang saat ini masih ada tantangan akses infrastruktur, khususnya jaringan seluler. Maka dari itu perlu ada pengambangan infrastruktur.

Sektor Kuliner Sangat Kuat

“Yang menuju arah kota, ada Waduk Gajah Mungkur dan paralayang. Ini dari sisi keindahan alam. Belum lagi, Wonogiri ini memiliki kekuatan di bidang budaya,” jelas dia.

Potensi lain di Wonogiri yang menarik perhatian Agustin adalah kekuatan pada sektor kuliner. Menurutnya, dengan semua potensi itu sebenarnya menjual Wonogiri dari sisi nama itu tidak sulit.

“Saya dulu SMA di Sumatra pada 1990-an saja, sudah tahu Wonogiri karena diasporanya luar biasa,” jelasnya. Lebih lanjut, Agustin menjelaskan Wonogiri bisa menjadi penopang Solo sebagai kota MICE (meeting, incentive, conference, and exhibition).

Solo tidak mungkin menawarkan daya tarik wisata alam. Oleh karena itu seharusnya ini menjadi kesempatan bagi Wonogiri untuk turut kecipratan wisatawan dari Solo. 

“Sekarang [wisatawan] masih bergerak ke arah Tawangmangu. Nah ini sebenarnya Wonogiri punya kesempatan juga untuk itu. Kami dari Badan Otoritas Borobudur akan mendukung promosi Wonogiri dengan tempat-tempat healing yang tidak kalah dengan kawasan wisata lain di Soloraya,” ucap Agustin.

Namun demikian, dia menekankan hal itu sulit tercapai jika tidak ada kolaborasi antar-stakeholder di Wonogiri. Dia menambahkan target pergerakan wisatawan nasional di Jawa Tengah pada 2023 sebanyak 230 juta.

Wonogiri juga harus ambil peran dalam hal tersebut sehingga tidak hanya sebagai penonton. Agustin menilai Wonogiri selama ini masih lemah pada pengembangan wisata budaya.

Produk Budaya Masih Perlu Dikembangkan

Padahal potensi budaya di Wonogiri cukup bisa menjadi daya tarik wisata dengan berbagai atraksi yang ada. Produk budaya Wonogiri masih dikonsumsi warga lokal Wonogiri.

Di sisi lain, Agustin juga berpandangan dengan potensi Wonogiri berupa Geopark Gunung Sewu, Waduk Gajah Mungkur, dan Bengawan Solo Purba, seharusnya daerah ini bisa bisa menjadi sorotan wisatawan nasional maupun internasional.

Apalagi saat ini wisata Waduk Gajah Mungkur sedang dalam tahap revitalisasi. Diharapkan dengan revitalisasi itu tidak sekadar menjual pemandangan, tetapi juga hal lain misalnya olahraga air.

Dia mencontohkan tiga potensi itu bisa disatupadukan melalui kegiatan trilomba atau triathlon. “Jadi nanti bersepeda dari Geopark Bengawan Solo Purba, kemudian dilanjutkan lari menuju waduk, selanjutnya berenang di waduk. Jadi potensinya sebenarnya banyak sekali, tinggal pengolahannya saja,” tutur Agustin.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Wonogiri, Haryanto, saat diwawancarai Solopos.com, belum lama ini, mengatakan sudah menyadari potensi dari Geopark Gunung Sewu untuk menjadi destinasi wisata unggulan Wonogiri.

Hanya, pengembangan destinasi wisata Geopark Gunung Sewu ini tidak bisa asal sembarangan. “Tujuannya lebih ke edukasi dan konservasi. Tetapi tetap bisa memberikan dampak ekonomi yang positif untuk masyarakat sekitar. Makanya ini kami sedang proses revalidasi agar Geopark Gunung Sewu ini tetap menjadi Global Geopark UNESCO,” kata Haryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya