SOLOPOS.COM - Pabrik PT Pan Brothers Tbk di Butuh, Mojosongo, Boyolali, beberapa waktu yang lalu. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — PT Pan Brothers Tbk menobatkan diri sebagai pabrik terbesar se-Indonesia dengan jumlah karyawan mencapai 28.000 orang se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, Boyolali menyumbang jumlah terbanyak, yaitu 20.000-an orang.

“Bukan hanya terbesar di Boyolali, tapi terbesar di Indonesia. Secara kapasitas [produksi], kami targetnya pada 2025 itu 130 juta pieces per tahun. Sekarang baru sampai 117 juta per tahun,” kata Human Resources General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Senin (19/6/2023).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia menjelaskan PT Pan Brothers pertama terbentuk pada 21 Agustus 1980 di Tangerang, Banten. Kantor pusatnya berada di Jatiuwung, Tangerang, Banten, Indonesia.

Pada 2023 ini, PT Pan Brothers Tbk akan genap berusia 43 tahun. Berdasarkan data terakhir, ada 28.000 karyawan Pan Brothers yang tersebar di beberapa daerah seperti Tangerang, Sragen, Boyolali, Tasikmalaya, dan lain-lain.

Nurdin mengatakan ada sekitar 85 persen atau 23.000 karyawan yang berada di Jawa Tengah dan 20.000 karyawan di antaranya dari Boyolali, tepatnya dari tiga kecamatan yaitu Klego, Sambi, dan Mojosongo.

“Sebetulnya pada 2019 kami ada 36.000 karyawan, naik-turun karena fluktuasi dari situasi pandemi dan geopolitik kemarin. Tapi Pan Brothers sesungguhnya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja atau merumahkan karyawan,” kata dia.

Nurdin mengatakan bagi karyawan Pan Brothers yang resign pada saat itu tidak diganti sampai situasi benar-benar stabil. Selanjutnya, ia menjelaskan produk-produk Pan Brothers Tbk dikirimkan hampir ke seluruh negara di dunia.

Dipakai Brand Internasional

Namun, jumlah terbanyak dikirimkan ke Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Beberapa pakaian global brand kenamaan seperti Adidas, Uniqlo, Calvin Klein, Polo Ralph Lauren, dan merek-merek internasional juga menjadi klien PT Pan Brothers Tbk.

“Sales kami pada 2022 ada US$690 juta [sekitar Rp10 triliun dengan kurs Rp15.000 per dollar AS], meningkat sekitar 1 persen dari 2021, tetapi secara nilai itu increase,” jelas dia. Ia mengakui angka tersebut tidak bisa meningkat pesat karena masalah pandemi dan geopolitik.

Pada saat pandemi 2020, Nurdin mengatakan order atau pesanan sebenarnya tidak menurun tapi ada penundaan sebab di negara tujuan ekspor ada lockdown, toko-toko tutup, dan inventory tidak bisa keluar. Sehingga Pan Brothers harus menunda produksi.

Kemudian, pada 2022, terjadi masalah geopolitik, yaitu perang Rusia-Ukraina. Hal tersebut membuat market global brand turun akibat daya beli masyarakat di negara tujuan ekspor juga turun.

Berdasarkan dokumen laporan keuangan PT Pan Brothers Tbk yang bisa diakses secara publik di panbrotherstbk.com, sales atau penjualan PT Pan Brothers Tbk mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir.

Pada 2018, penjualan PT Pan Brothers Tbk mencapai US$611,4 juta (sekitar Rp9,171 triliun jika menggunakan kurs Rp15.000 per dollar AS), lalu 2019 mencapai US$665 juta (Rp9,975 triliun), 2020 senilai US$684,9 juta (Rp10,273 triliun).

Kemudian pada 2021 penjualannya meningkat lagi jadi US$689,4 juta (Rp10,341 triliun), dan pada 2022 mencapai US$690 juta (Rp10,35 triliun).

Penjualan pada 2022 itu terbanyak ke pasar Asia dengan nilai US$420,1 juta (Rp6,3 triliun), Amerika Serikat US$143,9 juta (Rp2,158 triliun), ke Eropa senilai US$112 juta (Rp1,68 triliun), dan lainnya senilai US$14 juta (Rp210 miliar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya