SOLOPOS.COM - Petugas Puskesmas Ngrampal, Sragen, melakukan fogging di lingkungan Dukuh Pilangsari RT 018, Desa Pilangsari, Ngrampal, Sragen, Kamis (1/2/2024). Fogging itu bertujuan untuk membunuh nyamuk dewasa. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus meninggalnya bocah 12 tahun yang diduga karena demam berdarah dengue (DBD) di Desa Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen, langsung ditindaklanjuti Dinas Kesehatan (Dinkes). Mereka melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan fogging atau pengasapan dengan radius 200 meter dari lokasi kasus, Kamis (1/2/2024).

Puluhan petugas gabungan dari Dinkes, Puskesmas Ngrampal, kader kesehatan, pemerintah desa, dan pemerintah kecamatan turun tangan untuk penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak. Sementara fogging menyasar selokan, kebun kosong, dan lokasi persembunyian nyamuk.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut keterangan warga Pilangsari RT 018, Totok Sunarto, 46, ada dua pasien DBD di wiayahnya, yakni anak Kelas IX SMP dan anak Kelas VI SD. Pasien DBD yang meninggal adalah anak yang masih Kelas VI SD. Sementara pasien DBD yang berusia siswa SMP masih dirawat di rumah sakit (RS). Rumah kedua pasien itu berdekatan dan hanya dipisah oleh satu rumah.

“Jenazah anak itu dimakamkan Rabu (31/1/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Meninggalnya di Solo. Demamnya mendadak. Sekarang masyarakat lebih waspada dengan bersih-bersih lingkungan masing-masing. Hari ini juga dilakukan fogging. Bungkus-bungkus plastik dibersihkan. Warga sudah diimbau Pak RT untuk antisipasi,” jelas Totok.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Sragen, Sri Subekti, menyampaikam pihaknya bergerak cepat merespons kasus dugaan DBD di Pilangsari. Penyelidikan epidemiologi dan PSN juga dilakukakan di Pondok Pesantren Walisongo di Kecamatan Karangmalang, tempat pasien sekolah.

“Fogging dilakukan dua kali sesuai dengan siklus kembangbiak atau hidup nyamuk DBD dengan jarak satu pekan,” jelas Subekti.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar waspada akan munculnya kasus DBD. Upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan kerja bakti rutin membersihkan lingkungan dan diikuti PSN. Lingkungan yang rimbun dibersihkan, sampah-sampah plastik dibakar, kalau tidur pakai obat nyamuk, atau kelambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya