Solopos.com, BOYOLALI — Satu kasus Covid-19 terdeteksi kembali oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali setelah kurang lebih satu tahun nihil atau tak ada kasus. Namun, saat ini kasus baru itu sudah dinyatakan sembuh.
Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, menyebut satu orang dari Boyolali yang terkena Covid-19 tersebut telah sembuh pada Senin (11/12/2023). “Sudah lama nol kasus, hampir satu tahun ini,” kata Puji Astuti saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/12/2023).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Hal itu sekaligus menanggapi informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jateng pada Rabu (13/12/2023), yang menyebut ada 11 kabupaten/kota yang ditemukan kasus baru positif Covid-19.
Kesebelas kabupaten/kota itu yakni Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Kudus, Pekalongan, Sukoharjo, Temanggung, dan Wonosobo. Masing-masing daerah itu terdeteksi ada satu kasus positif Covid-19.
Kemudian di Kota Solo ada dua kasus, Pemalang tiga kasus, dan Kota Semarang empat kasus. Puji mengatakan satu orang yang sempat terdeteksi positif Covid-19 di Boyolali itu seorang laki-laki berinisial P dengan alamat Kecamatan Nogosari.
P diketahui sempat dirawat di RSUD dr Moewardi Solo. Puji menjelaskan Dinkes Boyolali masih menelusuri P terdeteksi Covid-19 saat dirawat inap atau pada saat yang lain. “Informasi lanjutan baru dicarikan konfirmasi, kami baru menelusuri [ketahuan positif karena apa],” jelas dia.
Puji meminta masyarakat yang mengalami batuk dan pilek untuk memakai masker. Ia juga menganjurkan pemakaian masker di ruangan tertutup penuh dengan orang.
“Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru pergerakan masyarakat kan tinggi, jadi kami minta skriningnya harus mulai diperketat terutama yang dari luar negeri,” kata dia.
Penertiban Protokol Kesehatan
Ia meminta bagi masyarakat yang merasakan keluhan diikuti sesak napas untuk segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
Dari pantauan Solopos.com di akun media sosial Instagram resmi milik Dinkes Boyolali, @dinkesboyolali, Kamis ini juga telah disebarkan poster imbauan kepada masyarakat agar mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 yang didominasi subvarian Omicron XBB 1.5.
“Gejala Covid-19 Subvarian Omicron XBB 1.5 [yaitu] batuk, pilek, demam, [dan] gangguan pernapasan,” tulis poster tersebut. Dari kenaikan jumlah kasus tersebut, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terutama bila mengalami gejala seperti batuk, pilek, dan gangguan pernapasan.
Masyarakat dapat melakukan pencegahan sedini mungkin dimulai dari menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu, masyarakat juga perlu menertibkan kembali protokol kesehatan, terutama menjelang hari Natal dan Tahun Baru
Terpisah, Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, FX Kristandiyoko, menyampaikan telah mempersiapkan bangsal isolasi di ruangan Brotowali. Namun, saat ini belum ada pasien yang dirawat karena Covid-19, sehingga bangsal Brotowali masih dipergunakan seperti biasa.
Walaupun belum ada pasien isolasi Covid-19, Kristandiyoko mengatakan RSUD Pandan Arang Boyolali terus waspada dengan berkoordinasi dengan komite medik untuk mempersiapkan jika sewaktu-waktu ada pasien.
“Kami siapkan ruangan dengan tekanan negatif dan tanpa tekanan negatif. Ada empat tidur yang dengan tekanan negatif,” kata dia, Selasa (12/12/2023).