SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Permintaan vaksin Covid-19 di Boyolali diperkirakan meningkat menyusul lonjakan kasus di dunia dan adanya warga Boyolali yang hendak bepergian keluar negeri baik untuk bekerja maupun ibadah haji dan umrah.

Terkait itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali akan menambah stok dengan mengambil 500 dosis vaksin ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada Kamis (14/12/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, mengakui belum ada permintaan terkait vaksinasi Covid-19 di Kota Susu sejauh ini. Akan tetapi Dinkes perlu melakukan langkah antisipasi melihat perkembangan situasi.

Nantinya, 500 dosis vaksin yang diambil dari Pemprov Jateng itu akan disebar ke Puskesmas di Boyolali untuk mendekatkan pelayanan ke masyarakat. “Dinkes Boyolali mengantisipasi karena ada kenaikan kasus Covid-19 dunia sekaligus mempersiapkan tenaga kerja yang mau keluar negeri, umrah, dan haji,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (13/12/2023).

Sebelumnya, saat ditemui di Front One Budget Hotel Airport di Ngemplak, Boyolali, Selasa (12/12/2023), Puji menyampaikan 500 dosis vaksin Covid-19 yang diambil ke Pemprov itu adalah Inavac. Puji tidak mempermasalahkan merek vaksin yang didapat demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Sekarang [masyarakat] mulai bingung [mencari vaksin]. Soalnya kan harus ada keluar negeri, padahal dulu vaksin kami harus dikembalikan [karena tidak ada peminat],” kata dia.

Lebih lanjut, ia menyampaikan belum ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Boyolali. Namun, ia mengakui telah ada edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mewaspadai lonjakan kasus Covid-19.

Ia menjelaskan selain menyediakan vaksin Covid-19, Dinkes Boyolali akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dengan sosialisasi melalui media sosial. Puji mengimbau masyarakat yang mengalami batuk dan pilek untuk memakai masker. Ia juga menganjurkan pemakaian masker di ruangan tertutup penuh dengan orang.

Persiapan Rumah Sakit

“Apalagi jelang Natal dan Tahun Baru pergerakan masyarakat kan tinggi, jadi kami minta skriningnya harus mulai diperketat terutama yang dari luar negeri,” kata dia.

Kasus baru Covid-19 di Boyolali, tutur Puji, sudah beberapa bulan ini tidak ada penambahan alias nol kasus. Namun, ia meminta bagi masyarakat yang merasakan keluhan diikuti sesak napas untuk segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Terpisah, Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, FX Kristandiyoko, menyampaikan telah mempersiapkan bangsal isolasi di ruangan Brotowali. Namun, saat ini belum ada pasien yang dirawat karena Covid-19, sehingga bangsal Brotowali masih dipergunakan seperti biasa.

Walaupun belum ada pasien isolasi Covid-19, Kristandiyoko mengatakan RSUD Pandan Arang Boyolali terus waspada dengan berkoordinasi dengan komite medik untuk mempersiapkan jika sewaktu-waktu ada pasien.

“Kami siapkan ruangan dengan tekanan negatif dan tanpa tekanan negatif. Ada empat tidur yang dengan tekanan negatif,” kata dia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu, melalui keterangan resmi Kemenkes di laman resmi mereka, Jumat (8/12/2023), meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19 baik dosis lengkap maupun booster.

Ia menyampaikan kasus Covid-19 dilaporkan kembali meningkat di sejumlah negara di ASEAN, tak terkecuali Indonesia. Maxi mengatakan rata-rata kasus harian di Indonesia bertambah 35-40 kasus.

“Saat ini, kami melihat ada kenaikan yang cukup signifikan, diharapkan seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi, dosis lengkap maupun booster,” kata Maxi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya