SOLOPOS.COM - Petani Damin menyemprotkan pupuk di sawahnya di Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Rabu (1/2/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sektor pertanian selama ini menjadi penyumbang pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Wonogiri setiap tahunnya dengan total 197.000-an orang yang bekerja dan menggantungkan hidup sebagai petani.

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada pekan lalu, total jumlah petani di Wonogiri ada 197.508 orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Para petani itu tersebar di 25 kecamatan yang ada di Kota Sukses dengan jumlah terbanyak ada di Kecamatan Pracimantoro sebanyak 13.753 orang. Disusul Purwantoro sebanyak 11.472 orang, dan Eromoko sebanyak 11.459 orang.

Kecamatan Selogiri yang menjadi salah satu daerah lumbung padi di Wonogiri ternyata tidak masuk 10 kecamatan dengan jumlah petani terbanyak. Jumlah petani di Selogiri hanya 4.506 orang, terendah kedua setelah Batuwarno sebanyak 4.432 orang.

Lebih lengkapnya, berikut data 10 kecamatan di Wonogiri yang memiliki jumlah petani terbanyak berdasarkan hasil ST 2023:

  1. Pracimantoro: 13.753 orang
  2. Purwantoro: 11.472 orang
  3. Eromoko: 11.459 orang
  4. Tirtomoyo: 11.302 orang
  5. Ngadirojo: 11.042 orang
  6. Slogohimo: 10.554 orang
  7. Jatisrono: 9.974 orang
  8. Giriwoyo: 9.182 orang
  9. Kismantoro: 8.474 orang
  10. Manyaran: 8.380 orang

Meski menjadi penyumbang PDRB tertinggi, masa depan pertanian Wonogiri tak terlalu menjanjikan dengan berbagai permasalahan yang membuat sektor ini tak menarik lagi bagi generasi muda penerus bangsa.

Bagi generasi lama pun, pertanian kurang menjanjikan kesejahteraan karena kecenderungan yang terjadi mereka tergolong petani gurem. Petani masuk kategori gurem jika hanya menguasai maksimal 0,5 hektare lahan. Artinya lahan yang ada tidak cukup menguntungkan dari sisi pendapatan sehingga tak jarang petani mesti mencari sumber pendapatan lain untuk mencukupi kebutuhan.

Regenerasi Petani

Berdasarkan data hasil ST 2023, dari total jumlah petani di Wonogiri sebanyak 197.508 orang, 77 persen atau 151.265 orang di antaranya merupakan petani gurem.

Di sisi lain, jumlah petani milenial atau muda di Wonogiri baru sekitar 8,5% atau sebanyak 16.779 orang dari total jumlah petani. Perinciannya petani milenial umur 19–39 tahun yang menggunakan teknologi digital sebanyak 8.498 orang dan yang tidak menggunakan teknologi digital sebanyak 8.281 orang.

Jumlah petani umur lebih dari 39 tahun menggunakan teknologi digital sebanyak 106.347 orang. Ada sejumlah tantangan besar yang membuat regenerasi petani di Wonogiri sulit dilakukan.

Mulai dari akses kepemilikan lahan yang sulit, tidak ada kepastian harga komoditas hasil panen, dinilai tidak menguntungkan, butuh terlalu banyak modal, dipandang bukan pekerjaan prestisius, lahan pertanian sulit pengairan, dan lain-lain.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Wonogiri, Baroto Eko Pujanto, mengakui sektor pertanian memang menyumbang PDRB paling besar di Wonogiri, yaitu 29,10%.

Namun, hal itu diakui belum bisa memberikan kesejahteraan kepada petani. Bertambahnya petani gurem masih menjadi persoalan mengapa petani belum bisa hidup layak di Wonogiri.

“Tetapi, untuk menjadi wilayah yang maju, PDRB yang tinggi harus berubah, dari yang semula dari sektor pertanian menjadi industri. Sektor pertanian akan tetap menjadi penopangnya,” kata Baroto.

Dia menambahkan berdasarkan data Dispertan Pangan Wonogiri, luas lahan sawah lestari dan dilindungi sekitar 34.000 ha dan jumlah petani padi di Wonogiri lebih kurang 170.000 orang.

Artinya kepemilikan lahan petani rerata hanya 2.000 meter persegi atau 0,2 hektare. Padahal idealnya, luas lahan pertanian pangan minimal 2 ha. “Maka untuk kesejahteraan petani, memang masih jauh,” kata Baroto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya