SOLOPOS.COM - Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Pusat, Budi Setiawan (berdiri), saat memberikan materi dalam Workshop Kebencanaan OMOR (One Muhammadiyah One Response) yang digelar MDMC Solo di Auditorium ITS PKU Muhammadiyah, Solo, Sabtu (15/6/2024). Sebanyak 120-an peserta dari berbagai elemen Muhammadiyah diberikan pembekalan seputar penanggulangan bencana. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO-Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Solo menggelar kegiatan Workshop Kebencanaan OMOR (One Muhammadiyah One Response) di Auditorium ITS PKU Muhammadiyah, Solo, Sabtu (15/6/2024). Sebanyak 120-an peserta dari berbagai elemen Muhammadiyah diberikan pembekalan seputar penanggulangan bencana.

Hadir sebagai narasumber workshop kali ini adalah Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Pusat, Budi Setiawan, dan Wakil Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Pusat,  Indrayanto. Dan Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah, Istanto.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua MDMC Solo atau LRB-LH Solo, Teguh Wahyudi, mengatakan bahwa peserta yang diundang berasal dari elemen Muhammadiyah mulai dari pengurus ranting, cabang, ortom (organisasi otonom), amal usaha Muhammadiyah (AUM), MDMC se-Soloraya, sukarelawan, hingga mahasiswa.

“Harapannya dengan adanya workshop ini semua elemen Muhammadiyah punya pemahaman tentang penanggulangan kebencanaan yang baik. Sehingga apabila nantinya sewaktu-waktu ada bencana semua elemen dalam keadaan siap sedia,” kata dia dalam sesi sambutan.

Sebagai pembicara pertama, Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Pusat, Budi Setiawan, menyampaikan pentingnya punya perspektif yang baik saat terjadi bencana. Pasalnya perspektif yang keliru dalam memandang bencana akan membuat respons terhadap bencana juga keliru dan bahkan bisa memicu bencana ganda.

Menurut Budi, dewasa ini sebagian umat Muslim punya pandangan yang kurang pas terhadap bencana misal mengaitkan bencana dengan maksiat. Untuk itu dia meminta untuk masyarakat menghilangkan pemikiran seperti itu saat terjadi bencana.

“Bencana ganda itu ketika orang-orang memandang bencana karena faktor-faktor yang sebetulnya tidak berhubungan sehingga menimbulkan penyikapan bencana yang salah. Misal ada bencana rumah kebakaran kemudian penyebabnya dikaitkan dengan tidak dipakai salat atau dipakai maksiat,” kata dia.

Selanjutnya pembicara kedua, Wakil Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Pusat, Indrayanto, menyampaikan pentingnya pemahaman kader Muhammadiyah tentang tahapan penanganan darurat bencana. Di mana tahapan tersebut adalah fase siaga darurat, fase tanggap darurat, dan fase transisi darurat.

“Fase siaga darurat bisa diartikan sebagai keadaan terdapat potensi bencana, jadi harus tahu potensi bencana seperti apa di daerah masing-masing. Kemudian fase siaga darurat adalah waktu terjadi bencana sehingga perlu adanya serangkaian kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban. Dan terakhir ada fase transisi darurat berupa pemulihan kepada para korban, hingga sarana prasarana di tempat bencana,” papar dia.

Pembicara berikutnya, Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah, Istanto, menyampaikan konsep tentang jemaah tangguh bencana. Selain itu, dia juga menjelaskan tentang pentingnya kolaborasi pentahelix dalam penanggulangan bencana.

“Para pengurus ranting Muhammadiyah penting membuat komunitas tanggap bencana agar nantinya bisa terbentuk kesadaran kolektif. Atau istilahnya jemaah tanggap bencana. Kemudian tak kalah penting dalam penanggulangan bencana adalah menjalin kolaborasi pentahelix dengan pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan media,” jelas dia,

Workshop selama dua jam, mulai 10.00-12.30 WIB tersebut, berlangsung hidup. Sebab banyak juga peserta aktif mengajukan pertanyaan selama acara berlangsung.

Acara ditutup dengan makan siang dan foto bersama. Para peserta yang hadir juga berikan sertifikat penghargaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya