SOLOPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Sragen melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait dengan persiapan penilaian IGA 2024 di Aula Sukowati Setda Sragen, Rabu (12/6/2024). (Istimewa/Diskominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Sebanyak 200 inovasi di Kabupaten Sragen terverifikasi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan masuk dalam penilaian Innovative Government Award (IGA) 2024. Sragen berada di posisi keempat nasional sebagai daerah terinovatif dan pada 2024 ditargetkan Sragen meraih peringkat pertama dalam penilaian IGA.

Peningkatan hasil penilaian IGA tahun-tahun sebelumnya, Sragen pernah berada di level 123 pada 2020. Dengan program satu organisasi perangkat daerah (OPD) satu inovasi maka level inovasi Sragen meningkat pada 2021 menduduki peringkat ke-33, 2022 berada di peringkat ke-5 dan di 2023 naik lagi di peringkat ke-4.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen Aris Tri Hartanto kepada Solopos.com, Kamis (13/6/2024), menyampaikan tujuan penilaian IGA ini tidak sekadar meraih prestasi tetapi tujuan akhirnya peningkatan kinerja dan pelayanan masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sragen.

Dia menyebut jumlah inovasi yang dimiliki Kabupaten Sragen sepanjang 2021-2024 sebanyak 594 inovasi yang masuk dalam Sistem Informasi Riset Inovasi pemerintah dan Masyarakat (Si Risma). Dia menjelaskan 511 inovasi di antaranya sudah diterapkan, 37 inovasi lainnya masih dalam uji coba, dan 46 inovasi lainnya masih tahap inisiatif.

“Dari 594 inovasi tersebut, sebanyak 332 inovasi di antaranya yang bisa dilombakan dalam IGA 2024. Sebanyak 332 inovasi itu tercatat pada 1 Januari 2022 hingga Desember 2023. Dari 332 inovasi itu, 200 inovasi di antaranya sudah terverifikasi di Kemendagri dan bisa diikutkan lomba IGA 2024 dengan tingkat kematangan minimal 100. Nah, untuk memaksimalkan inovasi itu dibutuhkan kolaborasi bersama. Jadi tim teknis tidak bisa memaksimalkan inovasi itu tanpa didampingi OPD terkait,” jelas Aris.

Aris melanjutkan penilaian dari IGA ada dua yakni aspek satuan pemerintahan daerah 25,2% dan aspek satuan inovasi sebesar 74,8%. Indikator yang dinilai dalam IGA, jelas dia, meliputi delapan indicator yang terdiri atas institusi, sumber daya manusia (SDM), ekosistem inovasi dan kajian, infrastruktur, output pengetahuan dan teknologi, kecepatan bisnis proses, kecanggihan produk, serta jumlah inovasi  dan hasil kreatif.

Aris juga menyebut adanya inovasi tematik yakni pengelompokan terhadap jenis-jenis inovasi terkait dengan tema-tema tertentu. Pada 2023-2024, jelas dia, ada perluasan kategori inovasi tematik yang disesuaikan dengan isu-isu strategis pada rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), reformasi birokrasi, dan arahan Presiden. Dia menerangkan inovasi tematik itu meliputi digitalisasi layanan pemerintahan (digitalisasi administrasi dan smart city), penanggulangan kemiskinan, kemudahan investasi, dan prioritas aktual presiden, yang meliputi stunting, inflasi, penanganan dampak Covid-19, pendapatan asli daerah, green economy, tingkat kandungan dalam negeri, tata kota (city branding), dan stabilitas keamanan dan kehidupan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya