SOLOPOS.COM - Petugas KPPS di Desa Kanoman, Kecamatan Karangnongko, Klaten, dilantik di kantor desa setempat, Kamis (25/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 29.386 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS yang akan bertugas di 4.198 tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 di Klaten dilantik secara serentak di masing-masing desa/kelurahan, Kamis (25/1/2024).

Hampir separuh dari petugas KPPS itu merupakan wajah baru. Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Klaten, Primus Supriono, mengatakan pelantikan KPPS digelar serentak di 401 desa/kelurahan. Jumlah total anggota KPPS sebanyak 29.386 orang untuk 4.198 TPS.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Setelah pelantikan kemudian dilanjutkan penanaman pohon secara serentak. Ini merupakan simbol karena Pemilu memerlukan kertas suara dan itu bahan bakunya dari kayu. Oleh karena itu semangat kami melakukan penanaman pohon ini ingin mengembalikan kertas yang digunakan,” kata Primus saat ditemui di sela monitoring pelantikan KPPS di Desa Kanoman, Karangnongko, Kamis.

Dia menjelaskan KPPS yang dilantik hari itu merupakan ujung tombak dari penyelenggaraan Pemilu di Klaten. Himpunan dari TPS-TPS mencerminkan kinerja penyelenggaraan Pemilu di setiap daerah.

“Kami selalu menyampaikan agar KPPS harus bersikap profesional, menjaga netralitas, bertindak jujur, apa pun hasilnya dituangkan serta hal yang penting lainnya yakni teliti, baik kepada siapa pun yang berhak menggunakan hak pilihnya, teliti mengidentifikasi sah atau tidaknya suara, termasuk menyalin hasil penghitungan suara,” jelas dia.

Mengenai komposisi petugas KPPS di Klaten, Primus mengatakan saat ini ada 40 persen dari total KPPS merupakan orang baru atau baru kali pertama terlibat menjadi penyelenggara Pemilu. Banyaknya petugas KPPS baru dipengaruhi berbagai faktor.

“Kenapa lebih banyak yang baru? Karena ada pembatasan usia dalam persyaratan serta tingkat pendidikan ditingkatkan dengan saat ini minimal lulusan SMA. Ketemulah generasi muda [menjadi KPPS],” jelas Primus.

Primus berharap banyaknya KPPS berusia muda semakin memperlancar proses penyelenggaraan pemilu terutama dalam penghitungan dan rekapitulasi suara di Klaten.

“Pemilu nanti menggunakan aplikasi Sirekap yang berbasis website. Itu anak-anak muda [diharapkan memiliki kecakapan dalam mengoperasikan teknologi informasi]. Maka tugas berat kami dalam bimbingan teknis agar bisa melaksanakan itu dengan baik,” ungkap dia.

Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Klaten, Muhammad Ansori, menjelaskan pada pengisian KPPS Pemilu 2024 sebelumnya memang didorong agar muncul petugas dari kalangan muda.

Salah satu faktornya lantaran usia muda rata-rata memiliki kemampuan dan perangkat teknologi yang cukup memadai. “Ini penting karena penyelenggara Pemilu kali ini dituntut dalam percepatan arus informasi dan pelaporan melalui teknologi informasi,” jelas Ansori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya