SOLOPOS.COM - Peziarah berdoa di makam Al Habib Alwi Bin Ali Al Habsyi di kompleks Masjid Ar-Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (2/1/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Terdapat tiga makam ulama besar di Masjid Riyadh, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah. Ketiga ulama besar tersebut merupakan keturunan dari Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang haulnya selalu diperingati secara meriah di Solo setiap tahunnya.

Masjid satu ini menjadi lokasi Haul Solo yang digelar setiap tahunnya pada 19, 20, dan 21 Rabiul Akhir. Menurut sejarahnya, Masjid Riyadh ini memiliki nama yang sama dengan masjid yang didirikan oleh Habib Ali di Kota Seiwun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Diulas Solopos.com sebelumnya, Habib Ali sendiri mempunyai anak bernama Habib Alwi yang mendirikan Masjid Riyadh di Solo. Awal mulanya, Habib Alwi berdakwah ke Indonesia mengikuti perintah dari ayahandanya yang kala itu telah meninggal dunia. Menurut cerita yang beredar, sebelum ke Solo, Habib Ali juga pernah tinggal di Palembang dan Jakarta.

Salah satu alasan Habib Alwi mau tinggal di Solo lantaran ajakan dari temannya, yakni Habib Muhammad bin Abdullah Al-Idrus. Selain itu, saudara kandung Habib Alwi, Habib Ahmad bin Ali Al-Habsyi juga tinggal di Solo terlebih dahulu.

Dari sejarah yang ada, akhirnya Habib Alwi membangun Masjid Riyadh Solo pada 1355 H atau 1916 Masehi. Habib Alwi membangun masjid itu di atas tanah yang merupakan wakaf dari Habib Muhammad bin Abdullah Al-Idrus. Di Masjid Riyadh Solo kini terdapat tiga makam ulama besar keturunan Habib Ali, yakni Habib Alwi bin Ali, Habib Ahmad bin Alwi dan Habib Anis bin Alwi.

Mengutip laman resmi Nahdlatul Ulama (NU online), Habib Ahmad merupakan putra dari Habib Alwi atau cucu dari Habib Ali. Habib Ahmad lahir ketika ayahnya masih di Hadramaut, Yaman. Lain halnya dengan adiknya, Habib Anis yang lahir di Indonesia. Keduanya meneruskan perjuangan para leluhurnya, sebagai dai.

Tiga makam di Masjid Riyadh Solo ini ramai saat acara Haul Solo. Bahkan, peziarah rela antre untuk berziarah ke makam ulama besar keturunan Habib Ali tersebut.

Selain saat Haul Solo, peziarah paling banyak datang pada malam Jumat. “Khususnya pada malam Jumat Legi, saat diadakan rutinan pembacaan kitab maulid Simtuddurar,” jelas KH Ahmad Baidlowi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya