SOLOPOS.COM - Pimpinan partai politik di Boyolali yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, dan PKS bertemu di salah satu kafe wilayah Kota Solo, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Empat dari lima partai politik (parpol) yang diprediksi mendapat kursi DPRD Boyolali telah mengadakan pertemuan yang semakin menguatkan sinyal akan terbentuknya koalisi untuk mengusung pasangan calon pada Pilkada Boyolali 2024.

Empat parpol tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, dan PKB. Foto pertemuan tokoh dari empat parpol tersebut diperoleh Solopos.com pada Minggu (24/3/2024).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tokoh yang terlihat dalam foto tersebut seperti Sekretaris DPC Partai Gerindra Rohmat Junaidi dan kader Partai Gerindra Aziz Aminudin. Kemudian Ketua DPD Partai Golkar Fuadi dan Sekretaris DPD Partai Golkar Wahyu.

Terlihat juga Ketua DPD PKS Boyolali Nur Arifin dan kader PKS Ali Hufroni dan Ketua DPC PKB Boyolali, Eko Mujiono. Dalam foto itu, mereka berdiri dan seragam menggenggam tangan dan tersenyum ke kamera.

Dimintai tanggapannya terkait foto tersebut, Nur Arifin membenarkan terdapat pertemuan tokoh dari empat partai politik tersebut. Namun, ia lupa secara detail kapan pertemuan tersebut berlangsung. “Yang jelas pertemuan itu pekan lalu. Itu komunikasi awal pascapemilu,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (25/3/2024).

Ia menjelaskan sebelum Pemilu, masing-masing saling berkompetisi untuk memperebutkan suara. Seusai Pemilu ini, jumlah kursi sudah diprediksi. Nur Arifin mengatakan dari perhitungan KPU, terdapat satu partai penguasa dengan suara yang cukup signifikan yaitu PDIP dengan 36 kursi.

“Partai non-PDIP yang dapat kursi di parlemen itu bertemu. Kumpul-kumpul saja, ngobrol karena ini ada election lanjutan berupa Pilkada Gubernur dan Bupati,” kata dia.

Ia mengatakan pertemuan tersebut baru sebatas komunikasi awal dan belum menjurus ke koalisi. Nur Arifin menjelaskan untuk maju pada kontestasi Pilkada Boyolali terdapat dua prosedur yakni lewat jalur parpol atau koalisi parpol dan lewat jalur independen.

“Menurut saya, di PKS, belum ada calon-calon yang muncul di lapangan kemudian berkomunikasi dengan kami, itu belum ada. Kalau memang merencanakan jalur independen ya mangga. Kalau melalui partai politik, yang jelas parpol di luar PDIP tidak bisa sendiri, harus gabungan partai politik,” kata dia.

Sementara itu, Rohmat Junaidi menjelaskan pertemuan tersebut terjadi sepekan yang lalu di Solo. Menurutnya, pimpinan dari keempat partai politik sangat intensif berkomunikasi baik offline dan online.

“Intinya menyamakan frekuensi bahwa semua partai politik non-PDIP bersepakat untuk perubahan di Boyolali. Jadi kami kuatkan dulu wadah koalisinya, belum membahas siapa nama calonnya,” kata dia.

Ia berharap dengan koalisi nantinya tokoh-tokoh yang berminat maju sebagai calon bupati atau calon wakil bupati tidak ragu-ragu merapat. “Selain itu menghindari adanya jago independen karena itu tidak menguntungkan bagi kontestasi Pilkada [Boyolali] mendatang,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya