SOLOPOS.COM - Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, saat berada di Bungalow Selo dalam acara pelatihan pengelolaan bisnis desa wisata, Senin (25/9/2023). (Istimewa/Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 40 pengelola desa wisata di Boyolali dilatih untuk tata kelola, bisnis, dan pemasaran. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar lokasi desa wisata.

Pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran untuk para pengelola destinasi wisata tersebut diselenggarakan oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali. Kegiatan tersebut digelar selama tiga hari, Senin-Rabu (25-27/9/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Disporapar Boyolali, Budi Prasetyaningsih, mengatakan pelatihan digelar secara teori dan praktik orientasi lapangan. Kegiatan teori dilaksanakan di Bungalow Selo pada Senin, kemudian dilanjutkan orientasi lapangan di objek wisata Dieng.

“Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan masing-masing pengelola wisata Boyolali dalam mengelola objek wisata dan destinasi pariwisata sehingga menjadi lebih baik,” jelasnya dalam rilis resmi yang diterima Solopos.com, Senin (25/9/2023).

Perempuan yang akrab disapa Ning tersebut juga berharap kegiatan pelatihan tersebut dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lewat destinasi wisata yang ada di desa. Menurutnya, peningkatan ekonomi berhubungan dengan bisnis.

“Peningkatan perekonomian pada akhirnya berhubungan dengan bisnis. Jadi agar masing masing peserta destinasi wisata paham bagaimana tata kelola, kemudian bagaimana cara untuk memasarkan dan lain sebagainya, kegiatan ini kami gelar,” kata Ning.

Narasumber dalam kegiatan tersebut berasal dari beberapa akademi, antara lain Dr. Hardi Utomo dengan materi Penyuluhan Tata Kelola Pariwisata. Lalu Gana Wuntu dengan materi Pemasaran Destinasi Wisata, kemudian Biwaddo Hartoko dengan materi Sosial Media Destinasi Pariwisata. Terakhir, Pranoto dengan materi Tata Kelola Destinasi Wisata.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan asal Cepogo, Tutik Hariani, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran. Ia berharap dengan pelatihan tersebut bisa menambah pengetahuannya untuk memahami cara memasarkan destinasi wisata yang ada di desanya.

Tutik menceritakan di desanya terdapat wisata sejarah berupa Pesanggrahan Pracimoharjo di Desa Paras, Kecamatan Cepogo.

“Menurut saya pelatihan ini sangat bagus. Dengan materi yang diberikan membuat kami paham harus seperti apa untuk memasarkan destinasi wisata yang kami punya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya