Soloraya
Kamis, 14 September 2023 - 23:35 WIB

58 Komunitas UMKM Berbincang bareng Menparekraf Sandiaga Uno soal Kreativitas

Tri Rahayu  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) menjelaskan tentang kreativitas saat Netas di Warso Sragen, Kamis (14/9/2023). (Solopos.com/ Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 58 komunitas UMKM se-Kabupaten Sragen berdialog dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Forum Nemuin Komunitas (Netas) di Waroeng Ndeso (Warso) Kroyo, Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (14/9/2023).

Temu komunitas itu merupakan forum diskusi antara pemerintah dengan komunitas UMKM, mengambil tema Yuk Kerja Kreatif.

Advertisement

Dalam pertemuan itu hadir Menparekraf, Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Ketua Komisi IV DPRD Sragen Sugiyamto dan para pejabat Kemenparekraf dan pelaku ekonomi kreatif.

Dalam pertemuan itu, Sandiaga menyampaikan UMKM menentukan kebangkitan ekonomi Indonesia. Dia melihat Netas itu merupakan bagian dari kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Advertisement

Dalam pertemuan itu, Sandiaga menyampaikan UMKM menentukan kebangkitan ekonomi Indonesia. Dia melihat Netas itu merupakan bagian dari kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Dia mengatakan komunitas UMKM ini menggerakkan ekonomi keluarga.

Saat situasi Covid-19, Sandiaga menerangkan UMKM masih mampu menjual produk dan jasa di dalam komunitas.

Advertisement

Dia mengawali bicara kreativitas dari sesuatu yang sederhana dan simpel, seperti minta foto bersama itu bagian dari kreativitas.

Dia melihat Warso yang mepet sawah dan mampu mempekerjakan 30 orang karyawan.

“Malam ini ada 200 orang yang datang ke Warso tentu menambah pendapatan. Itulah kreativitas itu dapat menghasilkan 4,4 juta lapangan kerja berbasis kuliner,” ujarnya.

Advertisement

Dia menyebut berdasarkan big data 48% orang berwisata itu karena tertarik kuliner.

Jadi selama manusia memiliki perut dan mulut, kata dia, maka kuliner jadi subsektor yang berkembang terus.

“Saya dulu karyawan kemudian berusaha jadi UMKM. Dulu karyawan ikut profesional keuangan, kemudian 1997 di-PHK, dan nggak punya penghasilan, krismon betul membebani, pindah di rumah orang tua. Saya buka usaha di UMKM di investasi dan keuangan dengan tiga karyawan, jatuh bangun, sekarang usaha itu jadi nasional dengan 30.000 karyawan,” kisahnya.

Advertisement

Dia menekankan kreativitas ada di masing-masing.

Dulu kreativitas datang kepada Sandi saat dalam kondisi kepepet tetapi di komunitas kreativitas itu hadir dengan sendirinya karena komunitas tempat bertukar pikiran.

“Di komunitas itu bersilaturahmi sehingga panjang umur dan rezeki melimpah. Inilah komunitas berbasis silaturahmi,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Agustina Wilujeng Pramestuti, menyampaikan kolaborasi itu seluruhnya peran yang terpenting di pemerintah, termasuk di dalamnya politisi.

Dia mengatakan pemerintah bisa mengakses modal kepada UMKM.

“Sekarang kami sedang menyiapkan revisi UU Pariwisata. Dulu saat Covid-19, Mas Menteri bagi-bagi duit tetapi enggak sampai ke UMKM. Usut punya usut ternyata dalam regulasinya tidak menyebut UMKM. Jadi dengan revisi itu bisa memasukkan UMKM,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif