SOLOPOS.COM - Para warga duduk di kursi di depan pintu masuk TPS saat pencoblosan pilkades di TPS Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Rau (11/10/2023). (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Karangmalang)

Solopos.com, SRAGEN — Petahana kepala desa (kades) di tujuh desa masih unggul dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2023 yang digelar Rabu (11/10/2023). Keunggulan ketujuh Petahana itu diketahui berdasarkan hasil perhitungan suara di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen per pukul 18.00 WIB.

Nasib berbeda dialami Kades Ngrombo,  Kecamatan Plupuh, yang tumbang oleh pendatang baru yang juga mantan politikus Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tujuh petahana yang unggul tersebut yakni Kades Puro, Kecamatan Karangmalang; Kades Banyurip, Kecamatan Jenar; Kades Ngandul, Kecamatan Sumberlawang; Kades Girimargo, Kecamatan Miri; Kades Sunggingan, Kecamatan Miri; Kades Jetak, Kecamatan Sidoharjo; dan Kades Jambeyan, Kecamatan Sumberlawang.

Sementara dua desa yang tidak ada kades petahana terdiri atas Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen dan Desa Doyong, Kecamatan Miri. Di Desa Ngrombo, petahana Eko Wahyu Mamad Arfianto kalah dari H. Giyanto, mantan politikus Sragen.

Dari 10 desa itu, Desa Kedungupit yang cukup ramai dibicarakan karena banyak botoh yang taruhan di sana. Namun, Ketua Panitia Pilkades Kedungupit, Eko Hartadi, justru tidak tahu menahu adanya botoh tersebut.

Dia menyebut pemungutan suara di Kedungupit dibagi atas lima tempat pemungutan suara (TPS), yakni TPS 1 Dalungan, TPS 2 Kedungupit, TPS 3 Palurejo, TPS 4 Tanjang, dan TPS 5 Prayunan.

“Pemungutan suara dimulai pukul 07.30 WIB dan selesai pukul 14.00 WIB. Setelah perhitungan di TPS selesai maka dimasukan dalam kotak suara dan disegel kemudian dibawa ke balai desa untuk direkap hasilnya. Untuk rekap tadi menunggu semua TPS selesai dulu,” ujarnya.

Hasil Pilkades Kedungupit berdasarkan real count, cakades Nur Suwanto mendapat 2.067 suara dan cakades Suryanto mendapat 2.115 suara. Selisih suaranya cukup tipis, yakni hanya 48 suara.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama pimpinan daerah meninjau pelaksanaan pilkades di empat desa, yakni Jambeyan, Puro, Kedungupit, dan Jetak. Setelah meninjau keempat desa itu, Bupati juga memantau penghitungan suara di Command Center Sragen.

“Semua berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan pemilih di TPS. Bahkan di TPS yang hak pilihnya sampai 4.000-an pun bisa kondusif, apalagi yang hak pilihnya 1.000-an orang. Masing-masing sudah punya prediksi. Siapa pun yang terpilih nanti semoga amanah dan menjalankan tugas dengan baik,” harap Bupati.

Saat mengunjungi Jambeyan, Bupati mengatakan komitmen cakades di sana untuk tidak melakukan politik uang tetap jalan. Dia mengatakan pemilih yang datang ke TPS mendapatkan uang transportasi. “Masyarakat juga sepakat. Komitmen itu yang dijaga. Soal serangan fajar, saya tidak mendengar ada serangan fajar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya