SOLOPOS.COM - Pegawai Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali mengecek beras untuk bantuan sosial di gudang Bulog, Sukoharjo, Rabu (13/9/2023). (Istimewa/DKP Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI — Sebanyak 70.665 keluarga di Boyolali segera menerima bantuan sosial atau bansos beras cadangan pangan pemerintah. Dari puluhan ribu keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan beras itu, terbanyak di Kecamatan Andong yakni 5.090 KPM.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Bambang Jiyanto, menjelaskan data penerima bansos beras tersebut berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Masing-masing KPM akan menerima bantuan beras selama tiga bulan yaitu September, Oktober, dan November.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Setiap bulannya, mereka menerima 10 kilogram (kg) beras. Bambang menjelaskan ini adalah bansos beras tahap II. Untuk bansos beras tahap I telah disalurkan pada Mei, Juni, dan Juli. Pada tahap I, ada 75.010 KPM yang masing-masing menerima beras 10 kg/bulan.

“Hari ini belum tersalurkan karena kami masih berkoordinasi. Jumlahnya sangat banyak di 22 kecamatan dan 267 desa atau kelurahan,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (14/9/2023).

Bambang menyebut DKP Boyolali hanya bertugas mendampingi sedangkan penyaluran bansos beras dilakukan langsung dari Bulog ke masyarakat lewat transporter yaitu Jasa Prima Logistik (JPL).

Bambang menjelaskan sebelum beras disalurkan dari Bulog ke warga, DKP mengecek terlebih dahulu di gudang Bulog di Sukoharjo dan Klaten. DKP Boyolali telah mengecek tersebut pada Rabu (13/9/2023).

Ia membeberkan beras yang akan dibagikan kepada warga itu berkualitas medium akan tetapi bagus. Berbeda dengan penyaluran bantuan beras tahap I, pada tahap II ini undangan penerima bansos akan diberikan barcode.

Akan ada petugas dari JPL dibantu dari pihak desa atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Mengingat personel DKP Boyolali yang terbatas, jelas Bambang, petugas dari dinasnya hanya akan memantau di beberapa lokasi.

Menjaga Stabilitas Harga Beras

“Bantuan cadangan ini niatnya untuk meringankan KPM agar bisa memperoleh beras untuk kebutuhan makan selama tiga bulan. Kemudian juga untuk menepati istilahnya tugas pemerintah untuk menjaga stabilitas harga karena saat ini memasuki El Nino, musim kering,” jelas dia.

Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan Distribusi dan Cadangan Pangan DKP Boyolali, Dhian Mujiwiyati, menambahkan pengiriman beras bansos itu akan dimulai selama enam hari kerja dimulai pada Jumat (15/9/2023).

Nantinya beras dari Bulog akan dikirimkan oleh transporter ke masing-masing desa. Kemudian, pemerintah desa akan mengundang KPM agar datang ke balai desa.

“Biasanya disimpan di aula desa dulu, setelah diterima oleh pihak desa baru nanti biasanya satu hari atau dua hari setelahnya mengundang KPM untuk bisa mengambil satu per satu,” kata dia.

Berdasarkan data dari DKP Boyolali, jumlah penerima bansos terbanyak berada di Kecamatan Andong dengan 5.090 KPM. Berikut perincian jumlah penerima bansos beras di masing-masing kecamatan Kabupaten Boyolali:

  • Ampel: 2.498 KPM
  • Andong: 5.090 KPM
  • Banyudono: 2.941 KPM
  • Boyolali: 2.947 KPM
  • Cepogo: 4.682 KPM
  • Gladagsari: 2.184 KPM
  • Juwangi: 2.186 KPM
  • Karanggede: 4.006 KPM
  • Kemusu: 2.913 KPM
  • Klego: 4.046 KPM
  • Mojosongo: 3.439 KPM
  • Musuk: 2.473 KPM
  • Ngemplak: 3.951 KPM
  • Nogosari: 4.363 KPM
  • Sambi: 3.877 KPM
  • Sawit: 2.158 KPM
  • Selo: 2.688 KPM
  • Simo: 3.598 KPM
  • Tamansari: 1.756 KPM
  • Teras: 2.285 KPM
  • Wonosamodro: 2.768 KPM
  • Wonosegoro: 3.806 KPM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya