SOLOPOS.COM - Aktivitas perdagangan di Pasar Sukowati, Sragen, Rabu (29/5/2024). (Istimewa/Diskumindag Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Sepanjang delapan tahun pemerintahan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (2016-2024) ada 20 pasar tradisional yang direvitalisasi. Revitalisasi pasar tradisional berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pendapatan asli daerah (PAD).

Kabid Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Aan Suyitno, kepada Solopos.com, Rabu (29/5/2024), mengungkapkan revitalisasi pasar tradisional dilakukan dalam kurun waktu 2016-2023.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sedangkan pada 2024 tidak ada pembangunan pasar tradisional. Dia menyampaikan anggaran di 2024 digunakan untuk perbaikan ringan beberapa pasar tradisional.

Dia menyebut 20 pasar yang direvitalisasi 2016-2023 itu di antaranya Pasar Masaran, Pasar Kedawung, Pasar Kebonromo, Pasar Sumberlawang, Pasar Rejowinangun (Kadipiro), Pasar Sambi, Pasar Ngarum, Pasar Pucuk, Pasar Blimbing, Pasar Jatitengah, Pasar Plupuh, Pasar Barong, dan Pasar Sukowati.

Dari sekian pasar itu, anggaran paling banyak di Pasar Sukowati yang mencapai Rp37,9 miliar pada 2022 dan dilanjutkan penataan lingkungan pada 2023 senilai Rp1,69 miliar.

“Revitalisasai pasar itu merupakan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam meningkatkan daya saing pasar rakyat di tengah persaingan pasar modern dan e-commerce. Dengan revitalisasi pasar tersebut diharapkan dapat menciptakan pasar yang lebih bersih, aman, dan nyaman sehingga menarik minat masyarakat berbelanja ke pasar rakyat sehingga ekonomi naik dan omset pedagang juga meningkat,” jelas Aan.

Di sisi lain, Aan menjelaskan revitalisasi pasar juga berdampak positif terhadap meningkatnya PAD. Dia mengatakan peningkatan jumlah pengunjung ke pasar tradisional akan meningkatkan jumlah PAD, terutama dari sektor retribusi dan parkir.

Dia melihat tren pertumbuhan PAD dari sektor pasar sejak 2016-2023 meningkat dan rata-rata tumbuh di angka 5,85%.

Dia menyajikan data bahwa pertumbuhan PAD itu fluktuatif karena realisasi PAD dinamis setiap tahunnya, kadang kurang dari realiasasi tahun sebelumnya dan juga melebihi dari realisasi tahun sebelumnya.

“Sejak 2020, realisasi PAD selalu melebihi realisasi tahun sebelumnya. Kalau dilihat dari target besar, terutama pada 2022-2023 target tidak tercapai tetapi realisasi selalu lebih tinggi dari tahun ke tahun. Kendala yang dihadapi karena semakin banyak pesaing,” jelasnya.

Aan menjelaskan produk fashion dan peralatan rumah tangga di Pasar Kota misalnya paling besar saingannya dengan e-commerce atau online shop yang selalu menawarkan produk dengan promo menarik, seperti diskon dan gratis ongkos kirim.

Dia menerangkan pasar dengan komoditas utamanya kebutuhan rumah tangga juga harus bersaing dengan pedagang sayuran keliling, baik bermotor atau bermobil dari kampung ke kampung.

Dia mengatakan pedagang keliling itu cukup memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan bisa utang sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pasar tradisional.

“Berkurangnya minat masyarakat berbelanja ke pasar tradisional maka ada sejumlah kios/los di pasar yang tutup. Ketika los/kios tutup maka berpengaruh terhadap PAD, terutama dari sektor retribusi pasar,” jelasnya.

Berikut Daftar Pasar yang Direvitalisasi 2016-2023:

NO NAMA PASAR TAHUN SUMBER PAGU REALISASI
DANA
1 Pasar Masaran 2016 DAK      3.965.864.400        3.593.500.000
2 Pasar Kedawung 2016 DAK      2.083.117.800        1.811.090.246
3 Pasar Kebonromo 2017 DAK      2.390.000.000        2.024.042.000
4 Pasar Sumberlawang 2017 APBD    14.825.000.000      14.825.000.000
5 Pasar Rejowinangun 2018 DAK      1.495.000.000        1.460.203.000
6 Pasar Sambi 2018 DAK      1.270.000.000        1.239.142.000
7 Pasar Ngarum 2018 DAK      1.154.000.000        1.147.451.000
8 Pasar Pucuk 2018 DAK         976.000.000            935.400.000
9 Pasar Blimbing 2018 TP      5.727.000.000        5.665.020.000
10 Pasar Jatitengah 2019 DAK      1.682.481.000        1.682.481.000
11 Pasar Tunggul 2019 DAK      1.200.000.000        1.200.000.000
12 Pasar Masaran 2020 TP      2.500.000.000        2.233.110.225
13 Pasar Plupuh 2020 APBD      2.500.000.000        2.086.896.174
14 Pasar Gemolong 2020 APBD         936.000.000            895.730.000
15 Pasar Gonggang 2020 APBD         600.000.000            577.550.000
16 Pasar Sumberlawang 2020 APBD         600.000.000            594.000.000
17 Pasar Barong 2021 TP      4.000.000.000        3.758.393.000
18 Pasar Sukowati 2022 APBD    37.970.835.630      37.076.949.583
19 Pasar Barong 2023 DAU         725.040.000            614.661.000
20 Pasar Sukowati 2023 DAU      1.698.120.000        1.649.630.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya