Solopos.com, BOYOLALI–Sebanyak delapan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Boyolali mendapatkan remisi keagamaan pada perayaan Natal, Senin (25/12/2023).
Berdasarkan rilis resmi yang diterima Solopos.com, Senin, remisi tersebut diberikan setelah perayaan Natal di Rutan Boyolali, Senin. Keputusan tersebut diambil sebagai bagian langkah pemerintah untuk memberikan kesempatan kedua kepada para narapidana yang telah menunjukkan perilaku positif semasa menjalani hukuman pidana.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kepala Rutan Boyolali, Eko Bekti Susanto, menjelaskan remisi untuk warga binaan pemasyarakatan bukan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah.
“Ini adalah sebuah bentuk apresiasi dan penghargaan bagi warga binaan pemasyarakatan yang telah bersungguh-sungguh mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan,” kata dia.
Eko menyampaikan bertepatan dengan Hari Raya Natal 2023, pemerintah memberikan remisi khusus kepada 15.922 narapidana. Selain itu, pemerintah juga memberikan pengurangan masa pidana kepada 146 anak pidana.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pada Natal 2023 ini ada delapan dari 18 WBP Nasrani yang mendapatkan remisi khusus I berupa potongan masa pidana.
Pelaksana Humas Rutan Boyolali, Dhita Ade Nugroho, saat dihubungi Solopos.com pada Selasa (26/12/2023) menambahkan remisi potongan masa pidana bagi delapan WBP Rutan Boyolali berkisar dari 15 hari hingga 1 bulan.
Warga binaan yang mendapatkan remisi adalah narapidana yang telah memenuhi syarat substantif dan administratif.
“Contohnya sudah inkrah menjadi narapidana sekurang-kurangnya enam bulan dan berkelakuan baik. Kemudian, 10 warga binaan Rutan Boyolali adalah mereka yang beragama Nasrani tapi belum inkrah secara hukum atau vonis,” terang dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
