SOLOPOS.COM - Suasana Umbul Manten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, yang debit airnya tetap stabil meski musim kemarau. Foto diambil Sabtu (26/8/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Fenomena El Nino yang membuat musim kemarau kali ini lebih kering dan panjang tidak berpengaruh pada debit sejumlah umbul di sejumlah objek wisata Kabupaten Klaten. Air dari umbul tetap bisa digunakan untuk irigasi di daerah hilir hingga dimanfaatkan untuk wisata.

Seperti di Umbul Manten, Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo. Air dari umbul tersebut hingga kini terus mengalir melewati saluran-saluran dan dimanfaatkan untuk irigasi. Selain itu, air umbul dimanfaatkan untuk sumber air bersih serta kegiatan wisata.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Debit tidak ada pengurangan sama sekali. Aliran ke sungai-sungai masih stabil,” kata Direktur Badan Usaha Milik (BUM) Desa Sinergi Desa Sidowayah, Hartoyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (13/9/2023).

Hartoyo mengakui selama ini warga memang selalu berupaya menjaga kelestarian umbul termasuk yang dimanfaatkan objek wisata di Klaten tersebut, di antaranya melalui pendekatan laku spiritual maupun menjaga lingkungan sekitar umbul. Laku spiritual dilakukan dengan memanjatkan doa kepada Sang Pencipta.

Sementara upaya menjaga lingkungan umbul yakni dengan penghijauan, di samping pembersihan rutin. Soal kunjungan wisata, Hartoyo mengatakan tak menunjukkan tren peningkatan signifikan. Namun, saban siang pasti ada saja pengunjung yang berdatangan untuk sekadar menyegarkan diri dari udara yang panas.

Di Sidowayah ada dua wisata air. Selain Umbul Manten dan Umbul Siblarak. “Tiket masuk Umbul Manten Rp10.000 dan untuk Umbul Siblarak Rp8.000 per orang,” kata Hartoyo.

Kunjungan Wisata Stabil

Di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, debit sumber mata air atau umbul yang juga dimanfaatkan untuk objek wisata masih stabil. “Fenomena El Nino ini tidak ada pengaruh ke debit air,” kata Kepala Divisi Wisata Berdesa BUM Desa Tirta Mandiri Desa Ponggok, Suyantoko.

Di Ponggok, ada beberapa destinasi wisata air yang memanfaatkan umbul. Selain Umbul Ponggok, ada Umbul Besuki dan Umbul Sigedang. Selain itu, kondisi musim kemarau juga tak memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata air di desa tersebut.

“Sampai sekarang untuk kunjungan relatif stabil. Untuk tiket masuk Umbul Ponggok pada weekday Rp10.000 dan weekend Rp15.000. Untuk Umbul Besuki Rp10.000 dan Umbul Sigedang Rp10.000,” kata Suyantoko.

Kepala Desa Wunut, Kecamatan Tulung, Iwan Sulistya Setiawan, juga memastikan debit air Umbul Pelem hingga kini masih stabil. Air dari umbul tersebut juga dimanfaatkan untuk wisata. Hanya, destinasi wisata air yang memanfaatkan limpahan dari sumber utama yang dijaga tetap steril.

Harga tiket masuk ke umbul tersebut Rp8.000 per orang saat weekday dan Rp10.000 per orang saat weekend. “Untuk selama ini guna menjaga kelestarian umbul dengan menjaga ekosistem yang ada di sekitar mata air termasuk melestarikan pohon-pohon besar di sekitar Umbul Pelem,” kata Iwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya