Soloraya
Selasa, 2 Juli 2024 - 08:49 WIB

Aktivis Perubahan Dorong Ketua Komisi Kejaksaan Maju Jadi Cabup Boyolali

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Komisi Kejaksaan RI, Prof. Pujiyono Suwandi (paling kiri), pengusaha Solo Adib Zain, tokoh perubahan Boyolali, Alif Basuki, dan Ketua Yayasan Pondok Pesantren Azzayadi Solo Gus Ahmad bertemu di rumah Pujiyono di Ngemplak, Boyolali, Sabtu (29/6/2024). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI–Suasana politik di Boyolali masih dinamis menjelang Pilkada 2024. Satu nama lagi mencuat akhir-akhir ini yang diproyeksikan layak untuk dicalonkan menjadi pemimpin Boyolali yaitu Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, Pujiyono Suwandi.

Aktivis Pejuang Perubahan Boyolali, Alif Basuki, menilai Boyolali membutuhkan sosok yang mampu mengalahkan dominasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang telah hampir 14 tahun berkuasa.

Advertisement

Ia mengatakan sosok tersebut tentunya harus memiliki integritas, kapabilitas, kualitas, dan jaringan luas untuk mengalahkan dominasi PDIP.

“Salah satu yang saya minta untuk maju bupati yaitu Prof. Pujiyono Suwandi yang saat ini menjadi Ketua Komisi Kejaksaan RI,” tutur dia dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com via pesan Whatsapp, Senin (1/7/2024).

Advertisement

“Salah satu yang saya minta untuk maju bupati yaitu Prof. Pujiyono Suwandi yang saat ini menjadi Ketua Komisi Kejaksaan RI,” tutur dia dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com via pesan Whatsapp, Senin (1/7/2024).

Ia mengatakan sempat mengutarakan permintaan langsung kepada Pujiyono Suwandi saat bertamu ke rumah tokoh tersebut di Ngemplak, Boyolali, Sabtu (29/6/2024) sore.

Alif datang bersama beberapa tokoh dari Boyolali dan Solo untuk membenahi dan memperbaiki sistem tata pemerintahan di Boyolali yang lebih baik.

Advertisement

Alif berharap Pujiyono mau maju lalu berkomunikasi dengan partai koalisi perubahan di Boyolali yaitu PKB, Gerindra, dan Golkar.

Sementara itu, dalam rilis tersebut, Pujiyono menyatakan berterima kasih kepada beberapa tokoh yang memintanya untuk maju menjadi calon bupati Boyolali.

Ia menilai permintaan tersebut adalah sebuah penghargaan karena ada masyarakat yang menghendaki dirinya maju menjadi bupati.

Advertisement

“Akan tetapi, saya pribadi masih berkonsentrasi dengan pekerjaan saya sebagai ketua komisi Kejaksaan RI. Saya masih menyelesaikan tugas berat di institusi saya. Masih ada pekerjaan besar yang belum tuntas dan butuh diselesaikan,” kata dia.

Ia juga mengatakan harus meminta petunjuk atau istikarah untuk meyakini diri layak atau tidak untuk maju. Ia juga menilai di Boyolali terdapat beberapa tokoh lain yang layak untuk maju dan memiliki kemampuan.

Terkait akan menolak ataukah menerima permintaan agar maju di ajang Pilkada Boyolali, ia mengatakan masih perlu berkonsentrasi dengan utamanya di komisi Kejaksaan RI.

Advertisement

“Kalaupun juga [maju] perlu istikarah karena jabatan itu adalah amanah yang kelak dipertanggung jawabkan. Namun demikian, sekali lagi saya berterima kasih ada tokoh di Boyolali yang sudah meminta saya maju,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif