Soloraya
Rabu, 10 Januari 2024 - 10:35 WIB

Anggota Polres Wonogiri Meninggal di Barak, Begini Kronologi Penemuan Jasadnya

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Dok Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang anggota Polres Wonogiri ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung tali di leher di dalam kamarnya di Barak Dalmas Polres Wonogiri, Selasa (9/1/2024) pagi.

Jasad polisi berinisial Bripda MR itu ditemukan kali pertama oleh rekan sejawatnya yang hendak memanggilnya untuk menjalankan tugas piket.

Advertisement

Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan personel yang meninggal dunia itu adalah Banitdalmas Satsamapta Polres Wonogiri Bripda MR. Polisi itu berusia 20 tahun dan baru sekitar satu tahun bertugas di Polres Wonogiri.

Anom menceritakan anggota Polres Wonogiri yang meninggal di barak itu kali kali pertama ditemukan oleh rekan sesama polisi. Selasa itu, Bripda MR seharusnya melakukan piket jaga. Tetapi karena tidak kunjung datang ke pos piket, rekan korban kemudian mencoba memanggil ke kamarnya.

Saat dipanggil rekannya, tidak ada respons dari kamar Bripda MR. Rekan kerjanya itu berinisiatif melihat ke dalam kamar melalui kaca jendela dan melihat Bripda MR sudah dalam keadaan tergantung di balik pintu kamar.

Advertisement

Bripda MR yang merupakan warga Sragen itu ditemukan meninggal pada Selasa pukul 09.00 WIB. “Almarhum bertugas di Wonogiri selama satu tahunan. Saat ini aparat Polres Wonogiri masih menyelidiki penyebab atau motif kematian korban, ” kata Anom saat dihubungi Solopos.com, Rabu (10/1/2024).

Menurut Anom, berdasarkan hasil pemeriksaan forensik visum et repertum, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada jasad anggota Polres Wonogiri yang meninggal itu. Saat ini polisi telah memasang garis kuning di kamarnya.

Aparat Polres Wonogiri masih mendalami kasus tersebut. Aparat bakal menyelidiki guna mencari tahu penyebab pasti dan motif kematian korban.

Advertisement

Jenazah Bripda MR sudah diserahkan kepada keluarganya di Sragen untuk dimakamkan. “Saksi-saksi sudah dimintai keterangan, termasuk rekan kerja korban,” ujarnya.

Peringatan: Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif