SOLOPOS.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukoharjo mengumpulkan dan menimbang sampah dari sejumlah OPD di Sukoharjo, Jumat (23/2/2024). (Istimewa/DLH Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo mengerahkan 34 dump truck dan armroll pengangkut sampah saat libur Lebaran. Hal ini guna mengantisipasi lonjakan volume sampah yang diperkirakan meningkat sekitar 10%.

Kepala DLH Sukoharjo, Agus Suprapto, telah mengatur jadwal dump truck dan armroll pengangkut sampah yang beroperasi saat libur Lebaran. Truk tersebut mengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Petugas kebersihan tetap stand by saat Lebaran. Seluruh dump truck dan armroll juga beroperasi setiap hari saat libur Lebaran,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di Gedung Menara Wijaya, Jumat (22/3/2024).

Agus memperkirakan peningkatan volume sampah saat libur Lebaran sekitar 10 persen. Volume sampah di Sukoharjo pada kondisi normal kurang lebih 200 ton per hari. “Saat libur Lebaran paling tidak bisa 220 ton-230 ton per hari. Lebaran tahun lalu, peningkatan volume sampah tak beda jauh,” ujar dia.

Mayoritas pasokan sampah berasal dari rumah tangga, restoran, dan hotel di tiga kecamatan yakni Kartasura, Grogol, dan Sukoharjo. Ketiga daerah itu memiliki jumlah penduduk lebih banyak dibanding daerah lainnya.

Saat Lebaran, pengangkutan sampah difokuskan di lokasi Salat Idulfitri. “Biasanya, banyak sampah kertas dan sampah plastik di lokasi Salat Idulfitri. Petugas kebersihan diberi kesempatan menunaikan Salat Idulfitri bersama keluarganya. Selepas itu, mereka bakal kembali bekerja karena sifatnya pelayanan, tidak mengenal waktu,” papar dia.

Dalam kesempatan yang sama Agus juga menyinggung pembentukan bank sampah di tingkat rukun tangga/rukun warga (RT/RW) guna mengurangi sampah yang masuk ke TPA Mojorejo. Penanganan sampah melalui daur ulang dan pemanfaatan kembali menjadi kunci menjalankan prinsip ekonomi sirkular.

Hal itu harus disokong aspek perubahan perilaku masyarakat dan aspek pemanfaatan teknologi dalam mengelola sampah. “Penyumbang sampah terbesar di Sukoharjo dari sampah rumah tangga yang berasal dari masyarakat, pasar tradisional, kantor dan sekolah. Upaya edukasi harus dilakukan secara terus menerus,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya