SOLOPOS.COM - Karyawan mengangkut es batu kristal dari kios agen es kristal Bali Es di Giripurwo, Wonogiri, untuk dikirimkan kepada pelanggan, Kamis (19/10/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Cuaca panas berdampak pada permintaan es batu kristal di Wonogiri yang meningkat akhir-akhir ini. Di sisi lain, pasokan es kristal justru menurun karena produksi menurun seiring berkurangnya debit air yang menjadi sumber air baku akibat kemarau.

Akibatnya, harga es kristal kini meroket. Pemilik agen es kristal Bali Es Wonogiri, Doni Hafidian, mengatakan saat ini pasokan es batu kristal dari para produsen menurun. Akibatnya pasokan es kristal dari produsen ke agen pun menurun.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Padahal dengan cuaca panas seperti sekarang ini, permintaan es batu kristal meningkat. Doni menyebut hanya bisa memenuhi 70% permintaan yang masuk dari pelanggannya.

“Itu pun sudah paling maksimal. Kami memprioritaskan mereka yang sudah berlangganan lama. Kadang pelanggan yang mau tambah permintaan pun tidak bisa kami cukup karena memang sudah kami bagi rata dan kami atur secara ketat,” kata Doni saat ditemui Solopos.com di kios Agen Bali Es Kristal, Giripurwo, Wonogiri, Kamis (19/10/2023).

Doni mengaku mendapatkan pasokan es batu kristal dari beberapa produsen antara lain dari Klaten, Karanganyar, dan Wonogiri. Semua produsen itu menurunkan kuantitas produksi.

Produsen dari Klaten, sambung dia, memiliki dua sumur sebagai sumber air baku produksi es. Pada kondisi normal, air dari dua sumur itu bisa diambil secara bersamaan. Tetapi sekarang terpaksa bergantian karena debit kedua sumur itu berkurang.

Menurut dia, jika produsen memaksa mengambil air dari dua sumber air secara bersamaan, risikonya mesin produksi rusak.

“Jadi pada debit tertentu, air dari sumur itu tidak boleh diambil lagi. Kalau dipaksa diambil, kandungan dan unsur di dasar sumur akan ikut terangkat. Itu yang buat mesin jadi rusak. Makanya, mereka lebih milih menurunkan kuantitas produksi,” ujar dia.

Doni menyampaikan saat ini baru bisa mengirimkan sekitar 200 kantong plastik es kristal kepada sekitar 115 pelanggan per hari. Satu kantong plastik es batu kristal berkapasitas 10 kilogram.

Pola Tahunan

Dengan permintaan yang naik tetapi tingkat produksi turun, Doni akhirnya menaikkan harga es batu kristal senilai Rp2.000/kantong. Semula harga es batu kristal ia jual seharga Rp10.000/kantong. Namun sudah dua hari terakhir ini dia menjual seharga Rp12.000/kantong.

Harga itu disebut tidak akan bertahan lama, paling banter sampai dua pekan ke depan. Jika hujan sudah turun, harga es baru kristal itu dipastikan bakal turun kembali ke harga semula.

“Kondisi begini sudah jadi pola tahunan. Tapi ya tidak bertahan terlalu lama. Kalau penghujan, tingkat permintaan sampai turun 40% dari yang sekarang,” kata Doni.

Pegawai staf sales produsen es kristal Beruang dari Palur, Karanganyar, Mus, menyampaikan kemarau panjang mengakibatkan penurunan produksi es batu kristal sampai 10%.

Dia menjelaskan es kristal Beruang memiliki 16 truk yang biasa digunakan untuk mengirimkan es ke agen-agen di Soloraya. Normalnya, satu truk mengangkut 10 ton es kristal. Sekarang dikurangi satu ton menjadi sembilan ton per truk.

“Bahkan pengiriman ke agen pun menjadi telat karena harus menunggu debit air sumur yang jadi sumber air baku terisi kembali. Biasanya saya sampai sini [Wonogiri] pukul 07.30 WIB. Ini pukul 09.15 WIB, baru sampai,” ujar dia kepada Solopos.com di sela-sela mengirim es di Wonogiri.

Sementara itu, Suparno, pemilik warung angkringan di Giripurwo, Wonogiri, mengatakan kebutuhan es di warung makannya memang meningkat hampir dua kali lipat akhir-akhir ini akibat cuaca panas.

Tetapi dia hanya diberi jatah satu kantong plastik es kristal dari agen yang jadi langganannya. “Ya saya terpaksa buat es batu sendiri di kulkas, pake plastik kiloan itu. Dari agennya sudah dibatasi. Katanya esnya lagi langka, terus permintaan juga meningkat. Dibagi rata ke pelangggan lain,” ucap Suparno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya