SOLOPOS.COM - Salah satu kios pedagang bahan baku jamu di Pasar Jamu Nguter, Sukoharjo, Sabtu (13/4/2024). (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SUKOHARJO–Selama momen Lebaran 2024, pedagang bahan baku jamu di Pasar Jamu Nguter Sukoharjo mendapat banyak pesanan dari pelanggan perantauan.

Hal itu setidaknya dirasakan oleh salah satu pedagang bahan baku jamu di Pasar Jamu Nguter, Tutik. Ia mengaku bahwa saat momen Lebaran ini pembeli bahan baku jamu di tokonya mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Namun, pembeli itu kebanyakan bukan pemudik yang kebetulan singgah atau pembeli baru, tetapi pelanggan tetap yang sudah sejak lama membeli bahan baku jamu ke Tutik.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kalau di sini [Pasar Jamu Nguter], para penjual jamu itu rata-rata punya pelanggan sendiri-sendiri. Dan pelanggan tetapnya itu kebanyakan perantau dari Sukoharjo dan sekitar yang berjualan jamu di tempat perantauannya. Lebaran mereka mudik sekalian belanja bahan baku,” kata Tutik saat berbincang dengan Solopos.com di tokonya, Sabtu (13/4/2024).

Tutik menjelaskan bahwa bahan baku yang bayak laku seperti sambiloto, kayu secang, jahe, kencur, kunir, temulawak, serta botol jamu gendong. Sementara untuk bahan tambahan yang banyak laku seperti adas dawung, pekak, mesoi, manis jangan, serta kapulaga. “Itu semacam penyebab rasa untuk jamu,” kata dia

Tutik menjual berbagai bahan baku itu dalam kemasan. Untuk harganya mulai dari Rp7.500 hingga Rp25.000 per setengah kilogram.

Untuk pelanggannya sendiri, kebanyakan warga Sukoharjo dan sekitarnya yang merantau ke Jawa Timur, seperti Gresik, Banyuwangi, dan sebagainya.

Ia juga bercerita bahwa penjualan bahan baku jamu yang dirasakannya paling tinggi saat pandemi Covid-19 yang melanda beberapa tahun lalu. Setelah itu, penjualan agak berkurang. Dan saat Lebaran ini, kata dia, cukup membaik.

“Saat Covid itu banyak sekali yang mencari jamu. Namun setelah itu berkurang. Dan ini momen Lebaran alhamdulillah, lumayan laris,” kata Tutik.

Ia tidak menyebutkan angka pasti keuntungannya selama momen Lebaran. Ia hanya menyebut per harinya setelah Lebaran berbagai bahan baku mampu terjual sebanyak 5 kg hingga 10 kg.

“Kalau hari biasa belum tentu laku dalam sehari. Kadang-kadang satu hari yang beli, dua hari enggak ada yang beli. Itu pun momen tertentu seperti ada yang lahiran,” ungkap dia.

Hal yang sama juga disampaikan oleh pedagang bahan baku jamu lainnya, Melina. Ia mengaku pelanggannya merupakan kaum perantau berbagai daerah seperti Tangerang, Semarang, hingga Ambon.

“Lumayan untuk momen Lebaran ini. Yang banyak terjual itu empon-empon,” kata Melina saat berbincang dengan Solopos.com di tokonya, Jamu Punto Dewo, Sabtu (13/4/2024).

Ia kemudian menjelaskan apa saja yang dimaksud dengan empon-empon itu seperti jahe, kencur, kunir, temulawak, serta kunci.

Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Jamu Nguter, Mulyono, mengaku bahwa ia membeli bahan baku jamu di pasar itu karena istrinya merupakan pedagang jamu gendong di Rembang.

“Tadi habis dari rumah sanak saudara, terus mampir ke sini [Pasar Jamu Nguter] untuk beli kebutuhan dagangan istri,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Sabtu (13/4/2024).

Mulyono merupakan warga asli Jumapolo, Karanganyar. Namun sudah sejak lama merantau ke Rembang. Sementara istrinya sudah hampir 20 tahun berjualan jamu gendong di Rembang.

Ia juga bercerita bahwa lebih sering membeli bahan baku jamu di Sukoharjo dibandingkan di Rembang. Sebab menurut dia harganya jauh lebih terjangkau.

“Kami sering balik kampung, jadi pas balik kampung itu sekalian belanja bahan. Lumayan perbedaan harganya. Misal temulawak di sini per kilogramnya sekitar Rp10.000 sementara di Rembang kalau tidak salah sekitar Rp12.000,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya