SOLOPOS.COM - Proses evakuasi pohon tumbang yang menimpa sebuah mobil di Jalan Jendral Sudirman, Kabupaten Sukoharjo Rabu (25/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2024. Hal ini menjadi peringatan bagi masyarakat Kabupaten Sukoharjo untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

">Pada Apel Siaga Bencana Kabupaten Sukoharjo Tahun 2023, Selasa (14/11/2023), Bupati Etik Suryani mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman bencana alam. Potensi bencana di Sukoharjo adalah banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Etik menyebut dari Januari-Oktober 2023, telah terjadi bencana angin kencang sebanyak 13 kali, banjir 3 kali, dan tanah longsor 2 kali. Dengan taksiran kerugian sebesar Rp1,174 miliar.

“Kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan pada tahun ini tiga kali lebih besar dibanding pada 2022 yang hanya Rp337 juta meski secara jumlah kasus lebih sedikit,” kata Etik dalam apel yang digelar di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Sukoharjo itu.

Sebagai informasi, pada Januari-Oktober 2022, terjadi bencana angin kencang sebanyak 34 kali, banjir 7 kali, dan tanah longsor 4 kali.

Etik juga mengingatkan Kabupaten Sukoharjo merupakan wilayah rawan bencana. Kejadian bencana yang mungkin terjadi di Kabupaten Sukoharjo sangatlah beragam baik jenis maupun skalanya.

Pada 22-26 Oktober 2023 lalu, sedikitnya 9 dari 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo mengalami bencana angin kencang. Di antaranya Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Bendosari, Polokarto, Nguter, Gatak, Grogol, Baki, dan  Kartasura.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan pihaknya telah melakukan mitigasi bencana banjir berupa pembersihan sungai.

Sejumlah sungai di lokasi langganan banjir telah dikeruk salah satunya di Kali Langsur. Sementara sungai lain seperti di Purbayan, Telukan, Parangjoro, dan Pandeyan juga menjadi sasaran pembersihan sungai.

Etik mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu bersinergi dan berkoordinasi meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi ancaman bencana. “Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkas Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya