SOLOPOS.COM - Masyarakat saat berfoto dengan latar belakang bunga tabebuya yang mekar di Alun-alun Kidul Boyolali, Sabtu (18/11/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Boyolali kini bisa menikmati suasana bak di Jepang dengan berjalan-jalan di Alun-alun Kidul Boyolali. Bunga tabebuya yang bermekaran berwarna putih dan merah muda telah menghiasi jalanan Alun-alun Kidul Boyolali, Sabtu (18/11/2023).

Beberapa orang terlihat berfoto di antara pohon tabebuya yang bermekaran tersebut. Beberapa di antaranya mengambil video sambil berlari sore. Sebagian masyarakat juga terlihat berteduh di bawah pohon tabebuya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Salah satu warga yang terlihat berfoto, Bayu Raharjo, mengatakan ia sebenarnya hanya ingin menghabiskan Sabtu malam di Alun-alun Kidul Boyolali. Namun, ia tak sengaja melihat bunga tabebuya yang berada di kanan-kiri jalan sekitar Alun-alun Kidul.

“Vibe-nya berasa di Jepang begitu. Jadi ya dilihat enak, dibuat foto-foto juga bagus,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Ia mengatakan bunga yang bermekaran bersamaan tersebut enak dipandang sehingga bisa mempercantik jalanan di Alun-alun Kidul Boyolali. Bayu menilai jika tabebuya tidak mekar bersamaan tentu tidak akan memanjakan mata.

“Ini itu menjadi indah karena mekar bersamaan. Jadi orang yang lewat langsung ngeh [sadar] ada bunga ini di sepanjang jalan utama alun-alun,” kata dia.

Terpisah, warga Boyolali lain, Firda Alif, 26, mengaku baru tahu jika di Alun-alun Kidul Boyolali bermekaran bunga tabebuya. Ia awalnya tidak tahu jika di kompleks perkantoran Pemkab Boyolali terdapat tabebuya.

Ia mengingat daerah yang viral karena tabebuya yang bermekaran adalah Kota Magelang. Ia baru mengetahui di Boyolali ada tempat penuh tabebuya yang tidak kalah indah seperti di Kota Magelang

“Ternyata di Boyolali juga ada, ini bisa jadi spot foto yang menarik dicoba. Ini berasa ada di luar negeri karena jarang ada bunga warna-warni besar seperti ini di negara tropis,” kata dia.

Lebih lanjut, ia berharap jumlah pohon tabebuya di Boyolali bisa ditambah. Hal tersebut untuk memperindah jantung kota Boyolali.

Ia mengusulkan pohon tabebuya bisa ditambah di jalan utama, seperti di Jalan Solo-Semarang dan Jalan Pandanaran. Hal tersebut untuk menambah daya tarik wisatawan luar kota dan memanjakan siapa saja yang melewati jalan utama di Boyolali tersebut.

“Menurut saya bakal seru saja semisal di jalan utama diberi tabebuya, itu bisa menambah estetika. Kalau di alun-alun enggak semua orang lewat sini,” kata dia.

Selain ditambah jumlah pohonnya, Firda juga berharap perawatan tabebuya juga dirawat sehingga bisa berbunga.

Bunga tabebuya yang bermekaran juga mendatangkan banyak orang yang ingin menghabiskan waktu di sekitarnya. Sehingga, Firda juga meminta agar di sekitar lokasi pohon tabebuya untuk diberikan tempat sampah.

Dikutip dari jatinangor.itb.ac.id, banyak masyarakat yang menyebut tabebuya memiliki keindahan yang mirip dengan bunga sakura dari Jepang.

“Meski indah, tabebuya diketahui bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari kawasan tropis benua Amerika,” tulis dalam laman tersebut.

Tabebuya atau Chrysotricha adalah jenis tanaman yang berasal dari negara Brasil. Ia termasuk jenis pohon besar, lalu kebanyakan orang menyebut tabebuya sebagai sakura karena kemiripan bentuk bunganya.

Beberapa kelebihan pohon tabebuya antara lain daunnya tidak mudah rontok, saat bunganya mekar maka akan lebat dan indah, lalu akar pohonnya tidak merusak tembok atau rumah walau memiliki batang yang keras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya