SOLOPOS.COM - Suasana cerah di sekitar Patung Kuda, Simpang Lima Kota Boyolali, Jumat (2/9/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Menjelang Pilpres pada 14 Februari 2024 mendatang, terdapat berbagai peristiwa yang berujung viral di Boyolali, Jawa Tengah.

Boyolali, sebuah kabupaten yang terletak di sebelah barat dari Kota Solo, Jawa Tengah, ini beberapa bulan terakhir kerap menyita perhatian publik. Di daerah yang dijuluki sebagai Kota Susu ini terdapat beragam kejadian viral yang berkaitan dengan Pilpres 2024.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kejadian-kejadian itu tidak ramai di daerah saja, melainkan hingga lingkup nasional. Bahkan, Boyolali juga sempat menjadi salah satu topik yang ramai dibahas di media sosial X/Twitter, beberapa waktu lalu.

Dalam catatan Solopos.com, ada beberapa peristiwa yang terjadi di Boyolali terkait Pilpres 2024. Pada November 2023, sempat viral video sosok perempuan yang berpakaian seragam ASN Pemkab Boyolali yang menyebut adanya pengarah bagi ASN untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Boyolali Viral Jelang Pemilu dan Pilpres 2024

Selain itu, perempuan tersebut juga menyebut-nyebut soal iuran ASN untuk memenangkan parpol dan capresnya tersebut. Video ASN direkam dari arah samping agak ke belakang sehingga wajah perempuan berhijab itu tidak terlihat.

Perempuan itu bercerita kepada lawan bicaranya yang tidak terlihat di kamera. Mereka diduga berada di salah satu warung bakso karena di meja depan perempuan itu ada semangkuk bakso.

Selain itu, ada juga narasi iuran ASN Kecamatan Kemusu di Boyolali untuk memenangkan PDIP dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 yang diunggah akun X @PartaiSocmed. Narasi tersebut muncul setelah adanya daftar dengan judul Daftar Iuran PNS Kecamatan Kemusu 2023. Camat dikenakan iuran tertinggi senilai Rp3 juta sedangkan paling rendah untuk jabatan staf iuran senilai Rp500.000. Ada 17 pegawai kecamatan yang tertulis dalam daftar dengan nilai total iuran Rp16 juta.

Nama-nama pegawai dalam daftar itu diblok alias disensor. Camat Kemusu, Eko Dodi Apriyanto, yang ditemui Solopos.com di Pendapa Gede Boyolali, Rabu (22/11/2023), membantah adanya penarikan iuran untuk dana kampanye kepada ASN dan pegawai Kecamatan Kemusu, Boyolali, sesuai informasi dalam daftar tersebut.

“Yang jelas kami di kecamatan juga kaget dengan adanya daftar itu. Dari Kecamatan Kemusu tidak ada iuran untuk kegiatan politik 2024,” kata dia.

Ia mengatakan pegawai Kecamatan Kemusu juga tidak pernah membuat daftar seperti yang beredar di media sosial. “Itu masuk dalam kategori surat kaleng atau hoaks,” tegasnya.

Kemudian yang terbaru adalah penganiayaan relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD oleh oknum anggota TNI di Boyolali menjelang Pilpres 2024. Penganiayaan dipicu aksi relawan yang menggeber-geber sepeda motor berknalpot brong saat melintas di depan Asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha, Jl Perintis Kemerdekaan, Boyolali.

Akibat kejadian itu, sejumlah orang mengalami luka dan dua di antaranya cukup parah hingga masih menjalani rawat inap di RSUD Pandan Arang Boyolali hingga Selasa (2/1/2024). Selain itu, enam anggota TNI ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut.

Masih terkait dengan Pilpres dan Pemilu 2024, juga sempat viral seorang kades di Boyolali yang mengarahkan warganya untuk memilih salah satu caleg. Setelah diusut, dia merupakan Kades Jerukan Kecamatan Juwangi, Suprat. Rekaman suara Suprat itu diunggah oleh pengelola akun X @PartaSocmed pada Selasa (28/11/2023).

“Nih rekaman suara Pak Kades di Juwangi Boyolali yg mengintimidasi warganya sendiri akan mencoret dari daftar bantuan jika tidak memilih caleg bernama Susi Ningrum dari PDIP. @bawaslu_RI masih ada tidak sih?” tulis keterangan pada unggahan tersebut.

Dalam rekaman tersebut, Suprat mengarahkan warga yang menerima bantuan untuk memilih caleg dari partai politik tertentu pada Pemilu, 14 Februari 2024. Bahkan, ia mengatakan bagi warga yang tidak memilih caleg tersebut akan dicoret dari daftar penerima bantuan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya