Soloraya
Kamis, 11 Januari 2024 - 21:42 WIB

Bongkar Makam, Polisi Selidiki Dugaan Pembunuhan Wanita di Karanglo Klaten

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi saat pembongkaran makam dan autopsi jenazah wanita diduga korban pembunuhan di kompleks permakaman umum Dukuh Ngriman, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Kamis (11/1/2024). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Satreskrim Polres Klaten mengonfirmasi tengah menyelidiki dugaan tindak pidana pembunuhan dengan korban seorang wanita lanjut usia berinisial SW dengan membongkar makamnya di Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Kamis (11/1/2024).

“Hari ini tim Satreskrim Polres Klaten melaksanakan pembongkaran makam di Desa Karanglo. Makam yang kami bongkar adalah makam korban dugaan tindak pidana pembunuhan yang saat ini masih kami dalami,” kata Kanit I Satreskrim Polres Klaten, Ipda Febryanti Mulyadi, saat ditemui wartawan seusai proses autopsi, Kamis.

Advertisement

Dalam proses autopsi itu, tim forensik melakukan pemeriksaan fisik luar dan dalam jenazah. “Untuk hasil pemeriksaan tersebut selanjutnya akan diinformasikan oleh tim dokter dan kami masih menunggu,” lanjut Ipda Febri.

Sebelumnya, terkait kasus dugaan pembunuhan wanita asal Karanglo itu, Satreskrim Polres Klaten juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Ada lima saksi yang diperiksa mulai dari kerabat hingga tetangga korban.

Advertisement

Sebelumnya, terkait kasus dugaan pembunuhan wanita asal Karanglo itu, Satreskrim Polres Klaten juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi. Ada lima saksi yang diperiksa mulai dari kerabat hingga tetangga korban.

Proses penyelidikan berlanjut hingga dilakukan autopsi pada jenazah almarhumah SW di kompleks permakaman umum Dukuh Ngriman, Desa Karanglo. Autopsi melibatkan belasan dokter. “Insyaallah dari autopsi ini akan menentukan langkah selanjutnya hingga terungkap [penyebab meninggalnya SW],” kata Ipda Febri.

Sebagai informasi, SW ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada 3 Oktober 2023 atau sekitar 100 hari lalu. Sebelum meninggal, SW selama bertahun-tahun hidup seorang diri di rumahnya selepas suaminya meninggal dunia. SW tak memiliki anak.

Advertisement

Mendapat Ancaman

Kejanggalan itu di antaranya kondisi pintu rumah SW terbuka sejak pukul 23.00 WIB pada malam sebelum SW meninggal. SW ditemukan meninggal dunia di kamar rumahnya pada 3 Oktober 2023 sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ditemukan, tubuh SW tertutup selimut dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Kejanggalan lainnya yakni saat pengecekan, KTP serta tas milik SW ternyata hilang. Tas itu diduga berisi perhiasan milik SW. Di dalam tas SW yang hilang diperkirakan ada berbagai perhiasan milik almarhumah berupa kalung, gelang, dan anting-anting dengan total berat ditaksir 70 gram.

Yang membuat Sriyanto dan kerabat lainnya makin curiga yakni cerita tetangga yang menilai SW seperti mendapatkan ancaman. SW sempat bercerita kepada tetangganya.

Advertisement

“Seuk nak aku mati, enek sing mateni. Nek omahku kobong, enek sing ngobong [besok kalau aku meninggal dunia, ada yang membunuh. Kalau rumahku terbakar, ada yang membakar]. Kemudian dijawab Bu RT lha saya yu? [Siapa bu?] Kemudian dia menjawab wis pokokmen,” kata Sriyanto menirukan cerita tetangga SW itu.

Sriyanto menjelaskan waktu itu SW tak mengatakan secara gamblang siapa yang mengancamnya. Warga awalnya juga mengira apa yang disampaikan SW hanya sebagai candaan.

Kemudian dari informasi orang-orang yang memandikan jenazah almarhumah SW, ada luka lebam di leher, pundak, dan bagian belakang tubuh lebam-lebam seperti bekas dipukul.

Advertisement

Atas kejanggalan-kejanggalan itu, kerabat SW kemudian membuat laporan ke polisi pada 8 Oktober 2023. “Semoga kalau ini pembunuhan segera terungkap, biar semua terang,” ungkap Sriyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif