SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan, saat melepas kontingen Boyolali untuk bertanding di Peparprov 2023 di Kantor Bupati Boyolali, Rabu (6/9/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)
Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali mengirimkan 22 atlet dalam ajang Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jateng 2023 pada Sabtu-Rabu (9-13/9/2023). Sebagai informasi, Peparprov digelar setiap empat tahun sekali dan pada 2023 ini ajang tersebut digelar di Kabupaten Pati.
Kontingen atlet Peparprov dari Kota Susu dilepas oleh Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan di Ruang Merbabu Kantor Bupati Boyolali pada Rabu (6/9/2023).
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Budi Prasetyaningsih, mengungkapkan kontingen Boyolali mengirimkan satu kontingen yang terdiri dari 22 atlet dan delapan orang ofisial.
Dari 22 atlet, perempuan yang akrab disapa Ning tersebut memerinci ada 13 atlet untuk cabang olahraga (cabor) atletik, tenis ada enam orang atlet, dua atlet untuk cabor bulu tangkis, dan satu atlet untuk cabor renang.
Terpisah, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Boyolali, Suroto, meminta doa restu kepada Wabup Iwan agar atlet yang dikirim dapat menorehkan prestasi sehingga dapat membanggakan Boyolali.
Suroto menyampaikan sudah banyak prestasi yang diraih para atlet NPCI Boyolali. Ia menyebut, pada ajang ASEAN Paragames Kamboja, atlet NPCI Boyolali menyumbangkan delapan medali emas dan satu perak.
Lalu, pada event pelajar di Palembang, atlet NPCI Boyolali berhasil menyumbangkan satu medali perak dan satu perunggu.
“Saya mohon doa restunya untuk kami semua sehingga bisa membawa prestasi, membawa nama harum Boyolali agar biar bisa berkibar untuk disabilitas di Boyolali, di Jawa Tengah dan di internasional,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari rilis resmi dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Boyolali, Kamis (7/9/2023).
Terpisah, Wabup Iwan mengapresiasi ajang Peparprov 2023 di Pati yang diikuti para atlet NPCI Boyolali.
Menurut Iwan, bertanding dalam ajang perlombaan dapat menjadi tolok ukur perkembangan dan keberhasilan dalam penjaringan atlet sebagai wujud pembinaan serta pembibitan olahraga untuk atlet disabilitas di Boyolali. Ia juga menyebut ajang olahraga sebagai ajang silaturahmi dan pemersatu.
“Tetap jaga sportivitas, kemudian ikuti aturan dan tata tertib yang ada. Jangan lupa untuk menjaga nama baik Kabupaten Boyolali, tunjukkan yang terbaik untuk Kabupaten Boyolali,” pinta Iwan.