Solopos.com, WONOGIRI — Usaha penyediaan wahana permainan anak di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri ternyata cukup menjanjikan keuntungan. Para pelaku usaha itu bisa meruap cuan ratusan ribu rupiah sekali menggelar lapak saat sore-malam hari.
Hal itu diungkapkan salah satu pelaku usaha penyediaan wahana permainan anak di Wonogiri, Tri. Dia menyediakan wahana permainan berupa media lukis berbahan styrofoam dan kain berbentuk tas jinjing untuk diwarnai.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Cat pewarna juga telah disediakan. Anak-anak tinggal mewarnai gambar yang telah disediakan layaknya sedang melukis di tempat umum. Tri mematok harga Rp15.000/gambar.
Modal rata-rata untuk menyediakan satu media lukis beserta cat warnanya hanya Rp5.000. Dia bisa untung sekitar Rp10.000/gambar. Sekali menggelar lapak wahana permainan anak di Alun-alun Wonogiri mulai pukul 16.00 WIB-22.00 WIB, Tri menerima rata-rata 30 orang yang mewarnai gambar sederhana seperti karakter tokoh kartun.
“Kalau musim liburan sekolah dan akhir pekan, pelanggan bisa sampai 50 orang. Jumlahnya tidak pasti setiap hari, tetapi kalau dirata-rata, setiap hari ada lah 20–30 orang,” kata Tri saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (21/12/2023).
Tri menjelaskan hampir semua alat dan media gambar atau lukis yang disewakan itu dia buat sendiri. Dia menyablon gambar di media styrofoam dan kain berbentuk tas jinjing. Cat air yang digunakan pun dia produksi sendiri. Hal itu cukup menekan modal dibandingkan harus membeli produk cat air yang sudah jadi.
Meski cukup menguntungkan, sambungnya, tidak berarti usahanya tanpa kendala. Dia pernah sama sekali tidak bisa menggelar lapak wahana permainan anak ketika hujan dan saat Alun-alun Wonogiri digunakan untuk kegiatan berskala besar seperti konser.
“Musuhnya paling hujan. Terus kalau pemerintah mengadakan acara kadang juga terpaksa tidak boleh menggelar lapak, kadang juga boleh. Bergantung kegiatannya. Kalau acara bazar begitu biasanya saya tetap diizinkan buka,” ungkapnya.
Pelanggan Tak Hanya Anak-anak
Pelaku usaha persewaan mainan mobil remote control, Agung, menyampaikan usaha yang dijalankan lebih dari lima tahun itu cukup untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ia menyewakan mobil remote control seharga Rp10.000 per sepuluh menit. Dalam sekali buka, paling sedikit ada 10 anak yang menyewa mobil mainan itu.
Agung menyediakan enam mobil remote control dan area seluas dua meter persegi. Ia hanya perlu membeli remote control seharga Rp300.000/unit. Hanya, mobil-mobilan yang disewakan itu harus dirawat secara rutin dua hari sekali. Misalnya membersihkan mesin dinamo.
“Kalau usaha ini sebenarya lebih segmented. Yang main remote control itu kebanyakan anak laki-laki minimal sudah SD. Beda dengan wahana lain, misalnya melukis atau mainan pasir ajaib yang bisa digunakan anak balita baik cewek atau cowok. Jadi biasanya sini paling sepi di antara wahana mainan yang lain,” katanya.
Pantauan Solopos.com, di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, setidaknya ada 15 usaha penyediaan wahana permainan anak berbagai macam. Wahana permainan itu antara lain odong-odong, pancing ikan, rumah balon. Mereka menggelar lapak setiap sore-malam.
Meski sebenarnya ditujukan untuk anak-anak, tidak jarang para remaja dan orang dewasa turut menikmati wahana tersebut, misalnya pada wahana melukis. Salah satu pengunjung, Fitri, 19, mengatakan sudah beberapa kali mencoba mewarnai gambar di styrofoam.
Kegiatan itu menurutnya cukup seru dan menyenangkan. Apalagi dia mewarnai bersama temannya. “Untuk seru-seruan aja sih. Pertama coba mewarnai gambar begini waktu di Solo, di Sekaten dulu. Terus ini coba lagi. Seru aja. Lagi pula bayarnya enggak terlalu mahal kan,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
