SOLOPOS.COM - Suasana di Objek Wisata Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Sabtu (12/2/2022). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN — Objek wisata Gunung Kemukus yang dulu identik dengan mitos ritual seks kini berubah total sejak direvitalisasi tiga tahun lalu. Namun tidak mudah melunturkan stigma “tempat ritual seks bebas” yang telanjur melekat.

Bukit yang terletak di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen itu sudah terlanjur dilihat sebagai tempat prostitusi. Bahkan beberapa tahun lalu, media asing seperti Daily Mail yang melaporkan dan membuat pemberitaan miring mengenai Gunung Kemukus sebagai tempat ritual seks. Digambarkan bagi siapa pun yang berziarah ke Gunung Kemukus harus melakukan ritual seks.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Citra itu perlahan memudar setelah ada upaya pembangunan objek wisata oleh Pemerintah Kabupaten Sragen yang menelan anggaran Rp48,45 miliar pada 2020-2021. Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan pemerintah berupaya merubah citra buruk Gunung Kemukus menjadi tempat wisata religi dan wisata keluarga.

“Mengubah citra Gunung Kemukus menjadi wisata keluarga, bukan lagi wisata yang dikenal orang di dunia kalau cari di Google sex mountain. Sekarang sudah bergeser [ke arah yang positif],” kata dia dalam acara seminar memperingati hari AIDS sedunia 2023 di Pendopo Bupati Sragen, Rabu (6/12/2023).

Saat revitalisasi, beberapa fasilitas ditambah seperti gerbang di Bagor Miri, ruang terbuka hijau publik (RTHP), tempat parkir, tempat pengelolaan sampah 3R, dan menara pandang.

Hal senada disampaikan Penanggung Jawab Objek (PJO) Wisata Gunung Kemukus Dinas Pemuda, Olahraga  dan Pariwisata (Disporapar) Sragen, Marcellus Suparno. Kepada Solopos.com, Kamis (7/12/2023), ia mengatakan saat ini Gunung Kemukus sudah berbenah menjadi tempat wisata religi dan keluarga.

Wisata religi yang dia maksud adalah ziarah ke makam Pangeran Samudro yang terletak di Kebayanan II, Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Makam terletak di bukit dengan ketinggian sekitar 300 meter itu, masih satu kompleks di Gunung Kemukus.

Sejarah Pangeran Samudro

Mengutip sragenkab.go.id, Pangeran Samudro berjasa melakukan syiar Agama Islam sampai di wilayah tersebut. Menurut cerita, Pangeran Samudro adalah putra Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit dari seorang ibu selir. 

Pangeran Samudro hidup pada masa-masa akhir kerajaan Hindu, seiring menguatnya pengaruh Kesultanan Demak Bintoro yang bercorak Islam.

Kesultanan Islam pertama di Jawa itu didirikan oleh Raden Patah, putra mahkota Prabu Brawijaya V. Sehingga Raden Patah dan Pangeran Samudra masih memiliki hubungan kekerabatan. Pada masa itu banyak kerabat Kerajaan Majapahit yang mempelajari Agama Islam.

Suparno mengatakan pengunjung yang ingin berziarah harus membeli tiket. Di Gunung Kemukus terdapat Sendang Ontrowulan yang sangat lekat dengan sejarah Pangeran Samudro.

“Di sana pengunjung bisa bersih diri seperti cuci muka, nanti mungkin ada juru kunci, lalu doa bersama terus menuju makam. Setelah itu kalau berkenan sampai malam hari doa dan zikir juga bisa,” kata Suparno.

Selain wisata religi, pengunjung juga bisa mengajak keluarga untuk sekedar menikmati alam di Gunung Kemukus. Suparno mengatakan saat ini berbeda dengan lima tahun lalu.

“Sekarang sudah ada taman budaya atau promenade. Juga bisa menuju ke tempat kuliner baru nanti menuju ke wisata, yakni Gunung Kemukus,” kata dia.

Selain itu pengunjung juga bisa menikmati kuliner seperti makanan, minuman, dan oleh-oleh. Terdapat juga gazebo untuk beristirahat dan menikmati pemandangan alam di area Gunung Kemukus.

“Bisa mengabadikan dengan foto bersama keluarga, kadang juga ada hiburan atau live music. Nanti keluarga juga bisa menuju ke Sendang Ontrowulan, lihat saja juga tidak apa,” kata dia.

Terkait tiket, untuk hari biasa pengunjung cukup mengeluarkan uang sebesar Rp5.000. Sedangkan hari libur Rp6.000, dan malam Jumat Pon dan Kliwon Rp10.000. Sedangkan parkir motor Rp2.000, parkir mobil Rp5.000, dan parkir bus Rp10.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya