SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berpidato dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD 2025-2045 di Pendapa Sumonegaran Sragen, Selasa (28/11/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberikan clue bagi para calon bupati (cabup) yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024.

Clue itu berupa siapapun cabup yang bisa menerangkan dengan detail konsep pengurangan kemiskinan di Sragen bakal dipilih masyarakat. Clue itu disampaikan lantaran angka kemiskinan di Sragen masih tertinggi di Soloraya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bupati memberikan clue itu saat berpidato dalam Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 di Pendapa Sumonegaran Sragen, Selasa (28/11/2023). RPJPD tersebut akan dijadikan acuan bagi cabup-cawabup dalam menyusun visi dan misi dan mengingat RPJPD Sragen 2005-2025 hampir berakhir.

Pilkada Sragen yang rencananya November 2024 akan diajukan September 2024. Dalam konsultasi publik itu dihadiri stakeholders dan unsur Pemerintah Kabupaten Sragen dan Forkompimda serta akademisi. RPJPD ditargetkan bisa ditetapkan pada Juli 2024.

“Kemiskinan masih menjadi isu dan pekerjaan rumah bagi Pemkab Sragen. Angka kemiskinan Sragen 2022 mencapai 12,94% dan pada 2023 turun menjadi 12,87% tetapi masih tertinggi di Soloraya dan lebih tinggi dari rata-rata provinsi dan nasional. Di saat prestasi Sragen luar biasa tetapi kemiskinan masih tinggi. Kami sudah berusaha menekan angka kemiskinan itu dengan sistem pengolahan data, mengurangi beban masyarakat miskin, memberi bantuan ekonomi produktif, pemerdayaan UMKM, hingga menggandeng pihak ketiga lewat Program Desa Tumis,” ujar Yuni, sapaan akrabnya.

Dia menerangkan Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis) itu merupakan kolaborasi bersama dengan menggunakan dana APBN, APBD Provinsi Jateng, APBD Sragen, dan dana CSR untuk mengintervensi kemiskinan di desa. Yuni menyatakan kemiskinan ini menjadi clue bagi siapapun yang akan maju dalam Pilkada Sragen 2024.

“Bagi para calon, kalau bisa menerangkan secara detail konsep pengurangan kemiskinan akan dipilih masyarakat. Ini clue. Di saat pandemi Covid-19 lalu, dua tahun tidak bergerak sehingga kemiskinan bertambah. Sekarang Pemkab berusaha mengurangi tetapi hasilnya belum signifikan,” jelasnya.

Yuni melanjutkan pertumbuhan ekonomi di Sragen cukup baik, yakni di angka 5,67% dan lebih tinggi dari rata-rata Jawa Tengah dan nasional. Yuni heran di saat angka kemiskinan tinggi ternyata pertumbuhan ekonomi juga tinggi.

Dia menduga ada missing link ekonomi di Sragen sehingga membutuhkan kajian. Dia mengatakan barangkali ekonomi di Sragen belum merata. Upaya yang sudah dilakukan Pemkab, sebut dia, lewat kemudahan investasi dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bupati melanjutkan problem berikutnya pengangguran terbuka di Sragen. Dia menyatakan angka pengangguran terbuka di Sragen pada 2023 sebesar 3,87% atau turun bila dibandingkan 2022 sebesar 4,69%.

Dia menyatakan tantangan ke depan lapangan kerja padat modal yang lebih efisien untuk menyerap tenaga kerja.

“Pemimpin itu harus jeli dan mengerti problematika masyarakat. Saya susah kalau ditanya anak-anak lulusan SMA, kok susah mencari pekerjaan sekarang. Ini tantangan untuk memberi kemudahan anak-anak muda mencari pekerjaan sehingga angka pengangguran bisa ditekan,” katanya.

Lalu kualitas sumber daya manusia, kata dia, dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) Sragen yang lebih tinggi dari IPM Jateng tetapi rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah lebih rendah dari Jateng dan nasional.

Yuni mendorong adanya sekolah-sekolah unggulan sehingga bisa meningkatkan IPM Sragen.

“Angka kematian ibu dan angka kematian anak balita menjadi tantangan juga karena belum memenuhi target SDGs 2030. Kasus AKI Sragen masih 122 kasus per 100.000 kelahiran dan AKB Sragen masih 19 kasus di 2023,” katanya.

Atas dasar isu-isu tersebut, Yuni menyampaikan arah pengembangan wilayah di Sragen untuk mengatasi problematika isu-isu tersebut lewat pengembangan kawasan, yakni Kawasan Perkotaan Sragen, Kawasan Kota Industri Gondang-Sambungmacan, Kawasan Perkotaan Gemolong Kota Mandiri, Kawasan Agropolitan Miri-Sumberlawang, Kawasan Agropolitan Sambirejo, dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Kalijambe-Plupuh-Gemolong.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sragen, Aris Tri Hartanto, menyampaikan konsultasi publik ini diharapkan mendapat masukan dari masyarakat dan mendorong stakeholders untuk berpartisipasi dalam penyusunan dokumen. Dia menyebut RPJPD ini ada empat target menuju Sragen Tangguh 2045, yakni Sragen Berdaya Saing, Sragen Unggul, Sragen Mandiri, dan Sragen Tangguh dan Sejahtera.

Berikut kilas balik pembangunan Kabupaten Sragen (berdasarkan paparan Bupati Sragen):

Tahun 2006-2011

– Sragen punya one stop service yang menjadi Badan Perizinan Terpadu.

– Pembangunan jaringan online sebagai penerapan e-government lewat tower di setiap desa.

– Pembangunan Technopark Ganesha Sukowati.

– Pengembangan pertanian organik.

– Pengembangan kawasan Sangiran.

– Pendirian SPBU Nglangon dan Pilangsari dan Puskesmas Gemolong jadi RSUD Gemolong.

Tahun 2011-2016

– Pendirian UPTPK diinisiasi Agus Fathurahman dengan one stop service pelayanan warga miskin.

– Penataan perkotaan Sragen.

– Pembangunan Gedung Sasana Manggala Sukowati.

– Pembangunan Alun-alun Sasana Langen Putra.

– Pembangunan Taman Krido Anggo.

– Pembangunan Kantor Kecamatan Tahap I.

– Pembangunan Taman Edupark Gemolong.

Tahun 2016-2021

– Pembangunan jalan dan jembatan atasi jeglongan sewu.

– Pembangunan RSUD Tangen menuju Tangen jadi kota III Sragen.



– Pembangunan Taman Harmoni di Plumbungan.

– Pembangunan kantor kecamatan tahap II.

Tahun 2021-sekarang

– Revitalisasi kawasan wisata Gunung Kemukus.

– Pembangunan MPP Askara Bumi Sukowati jadi ikon investasi dan dinilai terbaik serta jadi prototype MPP percontohan nasional.

– Pembangunan Pasar Sukowati Nglangon.

– Pembangunan Factory Sharing di Gemolong yang fokus pengolahan kayu.

– Pembangunan Pusat Batik Nglangon selesai tahun ini.

– Pembangunan Kantor Pemda Terpadu selesai tahun ini.

– Pembangunan kantor kecamatan tahap II.



– Pembangunan kantor kelurahan tahap I.

– Pembangunan Poltekpar Soloraya dengan dana Rp150 miliar di 2023.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya