SOLOPOS.COM - Kepala Diskominfo Sukoharjo, Suyamto saat ditemui dalam kegiatannya di Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Sabtu (16/12/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukoharjo menggelar acara pengarahan Gugus Tugas Pengawasan Konten Internet dengan tema Pengawasan Konten Internet Dalam Rangka Antisipasi Hoaks dan Politisasi SARA pada Pemilu 2024, Sabtu (16/12/2023). Belakangan konten hoaks meningkat drastis dan perlu diantisipasi.

Ketua Bawaslu Sukoharjo, Rochmad Basuki, mengatakan selama masa kampanye ada 1.700-an konten hoaks yang terdeteksi. Sebanyak 50%-60% di antaranya terkait SARA dan politisasi identitas. Rochmad menegaskan konten-konten tersebut harus diantisipasi.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kami terus berupaya agar masyarakat cerdas dalam berinteraksi digital. Kemudian juga meningkatkan pemahaman terkait apa itu hoaks dan bagaimana dampaknya dalam dunia nyata,” ungkap Rochmad di sela kegiatan di Hotel Fave Solobaru, Grogol, Sukoharjo itu.

Acara itu diikuti anggota Panwascam dari Divisi Hukum Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat. Termasuk relawan Tim Cyber Pengawas Pemilu, Polres Sukoharjo, dan media masa.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sukoharjo, Suyamto, mengatakan pihaknya berkolaborasi dan mendukung kegiatan Bawaslu. Terutama dalam upaya menangkal informasi negatif, berita hoaks atau beberapa hal lainnya yang harus diluruskan di tengah masyarakat.

“Pemilu ini merupakan hal biasa jangan sampai nanti diributkan di dunia maya yang kemudian ricuh juga di dunia nyata. Sehingga perlu kita kawal. Perbedaan pendapat itu sesuatu yang lumrah, tetapi manakala nanti ada sebuah hoaks yang melanggar aturan kita akan selesaikan,” kata Suyamto.

Diskominfo telah menggandeng pegiat media sosial untuk menetralisasi potensi pelanggaran kampanye di media sosial. Para pegiat media sosial itu tergabung dalam Sukoharjo Cyber Community.

“Harapan utama adalah kondusivitas di dunia maya berbanding lurus dengan dunia nyata. Sehingga pemilu lancar, baik dan tidak terganggu oleh ucapan atau ujaran kebencian,” beber Suyamto. Ia juga berharap sinergi Diskominfo, Bawaslu, KPU dan Polri bisa meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya