Soloraya
Kamis, 14 Maret 2024 - 17:56 WIB

Cegah Kecelakaan, Satlantas Boyolali Ganti 4 Cermin Cembung Rusak di Jalur SSB

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satlantas Polres Boyolali dan Dinas Perhubungan mengganti cermin cembung di tikungan jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) wilayah Kecamatan Cepogo, Boyolali, Kamis (14/3/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Satlantas Polres Boyolali mengganti empat cermin cembung yang kondisinya sudah rusak di tikungan jalur Solo-Selo-Borobudur atau SSB wilayah Kecamatan Cepogo, Kamis (14/3/2024).

Penggantian cermin tersebut dilakukan bersama-sama dengan Polsek Cepogo dan Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali mewakili Dishub Provinsi Jawa Tengah.

Advertisement

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, mewakili Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto, menyampaikan ada sekitar enam cermin cembung yang dipasang dari wilayah Grawah sampai Desa Genting, Kecamatan Cepogo.

“Lokasi cermin yang diganti ada di Candi Baru, Irung Petruk I, Irung Petruk II, Irung Petruk III, dan Grawah. Kami mengganti cermin yang kusam atau pecah, sementara yang pecah langsung kami ganti, sebagian kami geser,” kata dia.

Advertisement

“Lokasi cermin yang diganti ada di Candi Baru, Irung Petruk I, Irung Petruk II, Irung Petruk III, dan Grawah. Kami mengganti cermin yang kusam atau pecah, sementara yang pecah langsung kami ganti, sebagian kami geser,” kata dia.

Ia menjelaskan penggantian empat cermin cembung secara mandiri itu sebagai langkah terobosan Satlantas Polres Boyolali dalam Operasi Keselamatan Candi 2024. Ia memerinci ada empat cermin yang diganti baru dan dua lainnya digeser.

Kegiatan tersebut, lanjut Budi, juga berkoordinasi dengan Dishub Jawa Tengah. “Dari dinas provinsi, untuk sementara anggaran penggantian cermin tikung [cembung] di jalur Boyolali-Selo belum ada. Memang baru ada wacana dari Dishub Provinsi Jateng untuk penggantian rambu-rambu di tikungan,” kata dia.

Advertisement

Ia menyebut angka kecelakaan di jalur SSB wilayah Cepogo dan Selo sebenarnya tak terlalu tinggi jika dibandingkan jalan di daerah yang datar. Namun, ia mengatakan sempat terjadi beberapa kejadian kecelakaan karena pengemudi tidak menguasai medan.

“Harapan kami dengan dipasangnya cermin tikung ini bisa menurunkan angka lakalantas. Kami juga berharap masyarakat bisa menjaga keutuhan dan keberadaan cermin ini. Semoga masyarakat juga terbantu dengan adanya cermin ini,” kata dia.

Ia juga meminta masyarakat yang lewat di jalur SSB menikung, menanjak, dan menurun wilayah Boyolali untuk berhati-hati demi mengurangi angka kecelakaan dan fatalitasnya.

Advertisement

Persiapan Arus Mudik Lebaran

Budi mengatakan kegiatan tersebut juga menjadi agenda persiapan jelang arus mudik dan wisata di wilayah Selo dan Cepogo. Ia mengatakan seusai Operasi Keselamatan Candi 2024, akan disusul Operasi Ketupat Candi 2024 saat mudik dan Lebaran. “Untuk Operasi Ketupat Candi, kami mengantisipasi daerah wisata khususnya Cepogo Cheese Park dan wilayah Selo,” kata dia.

Sementara itu, Kapolsek Cepogo, AKP Agung Setiawan, mengaku senang dengan dipasangnya cermin-cermin cembung baru menggantikan yang rusak. Agung juga meminta masyarakat turut serta menjaga cermin cembung di tiap tikungan di wilayah SSB Boyolali.

“Saya mohon kepada masyarakat seluruhnya untuk menjaga, tidak hanya cermin, tapi semua rambu-rambu lalu lintas. Kebanyakan yang rusak kemarin itu karena ulah tangan jahil, jadi dicoret, ditempeli, dan dipilok. Semoga ke depan tidak ada warga yang usil di cermin yang baru dipasang,” kata dia.

Advertisement

Terpisah, warga Dukuh Sidorejo, Desa Genting, Cepogo, Badri, 43, juga mengaku senang dengan pemasangan cermin cembung di tikungan desanya. Ia mengatakan cermin cembung sangat membantu saat pengendara melintas di tikungan.

Badri mengatakan banyak tikungan tajam di wilayah Genting dan sempat terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa. Cermin akan membantu pengendara untuk melihat situasi kendaraan di titik buta mata saat berkendara.

“Pernah ada mobil yang kurang menguasai medan lalu terjun ke jurang. Ada yang meninggal juga, mobilnya baru bisa dievakuasi dua hari setelah kejadian,” kata dia.

Badri menjelaskan warga setempat biasanya merawat cermin cembung di tikungan tersebut. Ia mengatakan warga sadar ketika ada kecelakaan, maka warga juga ikut direpotkan. Ia menjelaskan kerusakan pada cermin cembung bukan ulah warga asli Genting tapi orang luar.

“Biasanya dirusak anak-anak muda, kadang dilempar batu, ditulisi, tangannya usil,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif