Soloraya
Rabu, 24 April 2024 - 16:38 WIB

Cerita Calhaj Termuda asal Klaten, Hanya 7 Tahun Menunggu untuk Berangkat

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mirza Anwar Daud, 22, menjadi salah satu calhaj termuda di antara 1.161 calhaj asal Klaten yang berangkat naik haji tahun ini. Foto diambil, Rabu (24/4/2024) di Klaten. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Mirza Anwar Daud, 22, menjadi salah satu calon haji atau calhaj termuda di antara 1.161 calhaj asal Klaten yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun ini. Pemuda asal Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, itu hanya perlu menunggu tujuh tahun sejak mendaftar pada 2017.

Mirza bisa berangkat naik haji lebih cepat dari seharusnya pada 2037 karena kebijakan kuota penggabungan mahram. Mirza mengatakan awalnya almarhum ayahnya mendaftar untuk berangkat ibadah haji pada 2016.

Advertisement

“Kemudian pada 2017 peraturan pendaftaran harus dicabut. Pendaftaran atas nama almarhum bapak dicabut dan saya didaftarkan. [Seharusnya] Baru berangkat itu perkiraan pada 2037,” kata Mirza saat ditemui Solopos.com di sela latihan manasik haji di kompleks Masjid H Muklas Himawan, Desa Jebugan, Kecamatan Klaten Utara, Rabu (24/4/2024).

Pada akhir 2023 lalu, ibunda Mirza bernama Sri Martini menerima panggilan untuk berangkat haji ke Tanah Suci bersama seribuan calhaj lain asal Klaten. Mirza pun berupaya mengajukan penggabungan mahram.

Advertisement

Pada akhir 2023 lalu, ibunda Mirza bernama Sri Martini menerima panggilan untuk berangkat haji ke Tanah Suci bersama seribuan calhaj lain asal Klaten. Mirza pun berupaya mengajukan penggabungan mahram.

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah mengeluarkan kebijakan menyediakan kuota pendampingan dan penggabungan mahram. Penggabungan mahram memungkinkan suami-istri atau anak kandung-orang tua yang terpisah waktu keberangkatannya karena waktu mendaftarnya tidak sama untuk bisa berangkat haji bersama-sama.

“Alhamdulillah insyaallah bisa berangkat tahun ini,” kata Mirza. Mirza baru mendapatkan informasi bisa berangkat ibadah haji tahun ini setelah pengajuan penggabungan mahram disetujui pada awal Ramadan lalu. Alhasil, dia langsung mengebut melengkapi persyaratan agar bisa berangkat bareng ibunya.

Advertisement

Titipan Doa dari Teman-teman

Mirza menjelaskan berangkat ibadah haji memang sudah diniatkan untuk beribadah melaksanakan rukun Islam yang kelima. Salah satu doa yang ingin dia panjatkan ketika berada di depan Kakbah yakni mendoakan almarhum bapaknya. “Serta untuk kebaikan dunia dan akhirat,” jelas dia.

Mirza pun mengaku sudah mendapatkan titipan doa dari teman-temannya. Salah satu titipan doa yakni bisa segera dapat jodoh. “Ada beberapa teman juga nitip doa. Nanti disampaikan di sana. Termasuk itu [segera dapat jodoh] juga,” ungkap Mirza.

Bimbingan manasik haji digelar Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Klaten bersama Yayasan Jamaah Haji, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), serta forum komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).

Advertisement

Bimbingan manasik berlangsung selama tiga hari yakni Senin-Rabu (22-24/4/2024). Selama dua hari ada pembekalan materi dan hari terakhir atau hari ketiga yakni praktik manasik haji di kompleks Masjid H Muklas Himawan.

Ketua Panitia Bimbingan Manasik Haji, Sunarto, mengatakan rata-rata calhaj yang berangkat tahun ini sudah lanjut usia (lansia). Usia tertua sekitar 84 tahun. Sebagian calhaj yang diberangkatkan tahun ini ada yang menggunakan alat bantu berjalan.

Dia memastikan para calhaj bakal mendapatkan pendampingan selama melaksanakan ibadah. “Kondisi dari jamaah semangatnya luar biasa,” kata Sunarto.

Advertisement

Rombongan calhaj Klaten masuk dalam gelombang kedua pemberangkatan haji tahun ini. Sebanyak 1.161 calhaj asal Klaten terbagi dalam empat kloter yakni 94, 95, 96, dan 97.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif