SOLOPOS.COM - Warga bersama Koramil dan Satpol PP Kecamatan Selo bergotong royong membersihkan jalur Suroteleng-Kuncen, Samiran, Selo, Boyolali, Selasa (23/1/2024). (Istimewa/Pemdes Suroteleng)

Solopos.com, BOYOLALI — Jalan penghubung Suroteleng-Kuncen, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, akhirnya bisa dilalui kendaraan lagi setelah enam jam proses pembersihan dari material tanah longsor, Selasa (23/1/2024).

Proses pembersihan itu butuh waktu cukup lama dan kerja ekstra keras karena harus dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Alat berat, yang sebenarnya bisa sangat membantu mempercepat pekerjaan, tidak bisa menjangkau lokasi longsor.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Desa (Kades) Suroteleng, Sutris, mengungkapkan kegiatan pembersihan material longsor berlangsung pukul 08.00 WIB-14.00 WIB secara manual. Artinya, dibutuhkan waktu sekitar enam jam untuk pembersihan material longsor di jalan penghubung Suroteleng-Kuncen, Samiran, Selo, Boyolali, pada Selasa.

Pembersihan dilakukan dengan menggunakan cangkul, sekop, linggis, dan tenaga manusia karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi longsor terhalang jalur yang curam.

“Dibersihkan secara manual oleh warga yang tergabung dengan tim siaga desa, Pemdes [Pemerintah Desa] Suroteleng, Koramil, dan Satpol Kecamatan,” jelas Sutris saat dihubungi Solopos.com, Rabu (24/1/2024).

Setelah enam jam dibersihkan, akhirnya jalan penghubung Suroteleng-Kuncen bisa dilewati sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelumnya diberitakan, tanah longsor menutup jalan penghubung Suroteleng-Kuncen, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, pada Senin (22/1/2024) siang.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali telah datang ke lokasi untuk melakukan asesmen lokasi untuk penanganan. Kasi Kedaruratan Bencana BPBD Boyolali, Rima Kusuma, menyampaikan longsor terjadi sekitar pukul 13.40 WIB.

Penyebab longsor karena hujan deras yang berlangsung lebih dari sehari dan tanah yang labil. “Terjadi hujan deras sejak kemarin [Minggu] yang menyebabkan tebing dan tanah yang relatif labil di sisi jalan penghubung Suroteleng-Kuncen, Desa Samiran, longsor,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa.

Akibat longsor tersebut, pohon bambu yang berada di tebing bagian atas terbawa luncuran material longsor dan menutup total jalan Suroteleng-Kuncen, Samiran, Selo, Boyolali. Ketinggian tebing yang longsor kurang lebih 5 meter, panjang kurang lebih 5 meter, dan ketebalan longsor kurang lebih 1,5 meter menutup jalan tersebut.

Warga lantas menghubungi BPBD Boyolali untuk meminta bantuan agar longsoran segera dibersihkan. Namun, setelah dilakukan asesmen di lokasi dan koordinasi dengan perangkat dua desa, yang bisa dilakukan hanya gotong royong pada Selasa pagi.

“Gotong royong akan diadakan antara Desa Suroteleng dan Desa Samiran dikarenakan armada pengangkut alat berat tidak bisa masuk ke lokasi. Penyebabnya karena tikungan medan jalan terlalu ekstrem dan sangat menanjak maka diadakan gotong royong bersama warga setempat,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya