SOLOPOS.COM - Bakal cabup dr. Aan Cahyanto (baju putih) mengacungkan satu jari telunjuk bersama para pendukungnya saat mendaftar Cabup Sragen di DPD PKS Sragen, Senin (3/6/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Pengusaha yang juga motivator Sragen, dr. Aan Cahyanto, ingin mengulang kemenangan saat menjadi Ketua Tim Sukses (Timses) calon bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan cawabup Dedy Endriyatno (Yuni-Dedy) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2015.

Kala itu, Yuni-Dedy maju Pilkada dengan diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra. Pada Pilkada Sragen 2024 ini, dr. Aan pun hanya mendaftar sebagai bakal cabup di kedua partai politik (parpol) tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Aan yang diantar ratusan relawannya dari 20 kecamatan saat mendaftar cabup ke Kantor DPD PKS Sragen dan Kantor DPC Partai Gerindra Sragen, Senin (3/6/2024), itu membawa misi menuju Sragen yang lebih baik. Aan menyampaikan infrastruktur yang sudah baik dilanjutkan.

Sebagai seorang pengusaha, Aan melihat Sragen sebagai salah satu kabupaten miskin di Soloraya. Potensi entrepreneur yang dimilikinya akan ditularkan kepada seluruh warga Sragen yang membutuhkan.

“Menjadi pengusaha itu tidak instan. Meskipun saya seorang dokter tetapi jiwa pengusaha saya lebih kuat. Untuk meningkatkan derajat ekonomi masyarakat Sragen tidak sekadar membuka lapangan kerja seluas-luasnya tetapi juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan menjadi lebih penting,” ujar Aan, Senin.

Aan berpendapat kalau orientasinya membuka lapangan kerja saja maka akan mendatangkan investor. Padahal datangnya investor itu, jelas dia, belum tentu diterima baik masyarakat karena sudah ada bukti bahwa ada investor yang sudah mengucurkan dana ratusan miliar rupiah tetapi terjadi penolakan dari masyarakat setempat.

“Saya mendaftar sebagai bakal cabup ini mengemban amanah sebagian warga Sragen dari berbagai desa dan kecamatan. Saya juga mantan Ketua Timses Yuni-Dedy yang sekarang sudah purna. Saya yakin dengan dua parpol itu saja yang dipilih sebagai kendaraan karena saya akan mengulang kemenangan Pilkada Sragen 2015 lalu,” ujar Aan.

Aan pernah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dan akhirnya memilih resign karena tertarik menjadi seorang pengusaha. Ketika menjadi bakal cabup, Aan tidak mau hanya mengumbar janji tetapi memberi bukti.

Dia memberdayakan masyarakat untuk menjadi wirausaha di setiap rukun tetangga (RT) di wilayah Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen. Aan juga mengedukasi para generasi milenial untuk bertani agribisnis.

“Saya pilih PKS itu bukan parpol yang asing bagi saya karena 2015 lalu pernah bersama-sama berjuang menenangkan Yuni-Dedy. Setelah PKS, saya ke Gerindra yang sama-sama menyerahkan berkas pendaftaran. Di PKS ternyata saya orang kali pertama yang menyerahkan berkas pendaftaran,” ujar Aan yang juga diantar istrinya dr. Dewi Aristianti dan kedua orang tuanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya