SOLOPOS.COM - Mantan Sekda Sragen Tatag Prabawanto saat berada di forum GPS, Pendapa Serambi Sukowati Sragen, pekan lalu.(Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN—Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto menyampaikan curahan hati (curhat) tentang situasi politik di Sragen menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Sragen 2024.

Tatag mendorong para kader partai politik (parpol) mulai berpikir dan jangan senang dengan kondisi status quo, pragmatisme, dan jangan berpikir untuk memperoleh dari Sragen tetapi apa yang bisa diberikan untuk Sragen. Tatag menyatakan tidak akan mendaftar sebagai bakal calon bupati (cabup) atau bakal calon wakil bupati (cawabup).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dorongan tersebut pernah diungkapkan sebagai closing statement dalam diskusi yang digelar Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) di Pendapa Serambi Sukowati, Sragendok, Sragen, pekan lalu. Tatag menumpahkan curahan isi hatinya sehingga bergabung dengan GPS. Tatag yang juga anggota Presidium GPS menyampaikan masih tetap Tatag yang dulu saat duduk di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam hubungannya dengan pimpinan sekarang. Tatag sebenarnya ingin tidur dan terserah dengan situasi politik belakangan.

“Namun dikarenakan satu sebab adanya orang-orang yang toxic atau calon-calon 1,5 menurut anggapan saya. Yang hanya karena polling abal-abal, di WhatsApp menuliskan Aku pilih Tatag ben gede ndase [biar besar kepala]. Inilah yang saya lawan. Karena kalau ada kemenangan lagi maka dia akan semakin kemaki. Saya enggak pernah ngrusuhi atau mengganggu serta saya paham kapasitas dia, setidaknya saya pernah menjadi atasannya,” ujar Tatag kepada Solopos.com, Senin (3/6/2024).

Tatag menyatakan tidak ada syahwat atau nafsu kekuasan. Ketika mengambil formulir pendaftaran ke DPC Partai Gerindra Sragen beberapa waktu lalu, Tatag hanya ingin bertukar pikiran dengan fungsionaris partai tersebut agar berani maju karena memiliki presiden.

Dia menyampaikan perkembangan Sragen sebagai kota sudah tertinggal satu dekade bila dibandingkan dengan daerah lain. Dia berharap kader Partai Geindra bisa maju karena akan membawa manfaat bagi Sragen. “Di forum GPS itu, saya sampaikan saya tidak akan mendaftar sebagai bakal cabup atau bakal cawabup,” jelasnya.

Dia menyindir orang-orang yang dekat dengan pusaran kekuasaan tidak kasihan dengan pemimpinnya karena apa yang dilakukannya berdampak negatif.

“Sampai saya diminta untuk membuat masalah terkait pemerintahan dan saya tidak mau. Hal itu tidak etis bagi saya yang pernah menjadi bagian dari pemerintahan,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya