SOLOPOS.COM - Komunitas Oemah Ulo Kartasura, Sukoharjo, mengenalkan berbagai jenis ular dan penanganannya kepada masyarakat Dukuh/Desa Keposong, Tamansari, Boyolali, Senin (18/9/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Komunitas Oemah Ulo yang bermarkas di Kartasura, Sukoharjo, datang untuk memberikan sosialisasi sekaligus kampanye jangan bunuh ular kepada warga Dukuh/Desa Keposong, Tamansari, Boyolali, pada Senin (18/9/2023) siang.

Mereka datang sambil membawa beberapa kotak berisi ular saat turut mengisi acara peluncuran program Pandawa Patra yang digawangi para penyandang disabilitas di Tamansari, Boyolali. Dalam acara tersebut, mereka sekaligus mengampanyekan agar masyarakat tidak asal membunuh ular.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dari pantauan Solopos.com, warga mulai dari anak-anak hingga dewasa terlihat antusias mendengarkan materi yang disampaikan koordinator Komunitas Oemah Ulo, Samudra Budi.

Lelaki yang akrab disapa Sambud tersebut didampingi tiga kawannya memamerkan beberapa jenis ular, mulai dari yang tidak berbisa dan berbisa, kepada warga Keposong, Tamansari, Boyolali.

Dalam kesempatan tersebut, hampir semua kotak berisi ular dibuka kecuali yang berisi kobra jawa. “Hati-hati kalau bertemu kobra jawa karena ini bisa menyemburkan bisanya dengan jarak sekitar dua meter,” kata dia kepada warga yang hadir.

Lebih lanjut, ia menjelaskan ular biasanya membenci dua hal yaitu wangi-wangian yang menyengat seperti alkohol, pembersih lantai, dan sebagainya. Kedua, ular juga tidak menyukai berjalan di permukaan yang kasar seperti serabut kelapa atau keset berbahan serabut.

Sambud lalu menjelaskan penanganan yang tepat jika ada orang tergigit ular. Pertama harus bersikap tenang. “Kalau digigit ular, prinsipnya harus semua ular yang menggigit dianggap berbisa, namun harus tetap tenang,” kata dia di hadapan peserta acara yang berlangsung di Keposong, Boyolali, itu.

Ketika orang bersikap tenang, detak jantung tidak akan memompa cepat. Ditakutkan jika jantung berdetak dan memompa jantung lebih cepat dapat mempercepat bisa menyebar. Setelah itu, di bagian yang tergigit dilakukan imobilisasi atau mengurangi pergerakan sebisa mungkin.

Ular Bisa Mengontrol Populasi Tikus

Kemudian segera dibawa ke rumah sakit dan menjelaskan kepada petugas medis terkait jenis ular yang menggigit. Jika tidak tahu jenisnya, korban bisa menjelaskan warna ular tersebut.

Sambud mengatakan petugas medis akan melakukan observasi di daerah tergigit untuk mendeteksi pembengkakan. Biasanya, jika pembengkakan meluas, korban akan diberi serum antibisa ular.

Lebih lanjut, ia juga meminta kepada masyarakat Boyolali ketika mendapati ular jangan segera dibunuh. Namun, segera memanggil pihak terkait contohnya tim Damkar atau BPBD.

Ditemui seusai acara, Sambud mengatakan komunitas Oemah Ulo sudah akrab dan bekerja sama dalam penanganan ular bersama Damkar atau BPBD. “Kami meramaikan kegiatan ini untuk mendekatkan ular dengan manusia. Hal tersebut agar pembantaian ular atau menganggap ular sebagai hewan berbahaya bisa berkurang,” kata dia.

Ia menjelaskan ular sangat membantu manusia dalam mengontrol populasi tikus. Ketika ular dibasmi, populasi tikus akan meningkat. Padahal, lanjut Sambud, tikus adalah hewan yang memakan segalanya.

Ketika tidak ada makanan tikus bahkan bisa menggerogoti barang-barang di rumah. “Kita semua tahu kencing tikus saja bisa membunuh manusia. Belum lagi kalau mereka tidak dapat makan, tikus-tikus itu merusak semuanya,” kata dia.

Sementara itu, salah satu warga Keposong, Slamet Mamik, mengaku senang karena dapat menambah ilmu terkait dunia ular. Dengan begitu, masyarakat bisa tahu ketika bertemu ular harus melakukan apa.

Ia menjelaskan sebagai petani ia juga sering bertemu ular saat di ladang. Namun, penangannya hanya diam atau jika berani mengusir. “Ilmu ini sebagai penajaman bagi masyarakat, agar tidak sembarangan membunuh ular. Ilmu ini akan saya bagikan ke warga sekitar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya