Soloraya
Minggu, 10 Maret 2024 - 15:16 WIB

Dewi Murni Bikin Penonton Nostalgia di Live Music Keroncong Klasik Monpers Solo

Candra Septian Bantara  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Live Music Keroncong Klasik di Monumen Pers Solo, Sabtu (9/3/2024) malam membangkitkan kenangan dan nostalgia penonton. (Solopos/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO — Acara live music bertajuk Keroncong Klasik di Monumen Pers atau Monpers Nasional Kota Solo berhasil membangkitkan memori lawas para penonton. Acara ini diselenggarakan di teras Monumen Pers pada Sabtu (9/3/2024) malam mulai pukul 19.00 WIB.

Live music Monpers itu menampilkan kelompok musik Ahmad Symphony Keroncong yang membuka penampilan dengan membawakan tembang keroncong klasik berjudul Dewi Murni karya maestro keroncong asal Surabaya, Mus Mulyadi dengan ciamik.

Advertisement

Kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu klasik lainnya seperti Di Tepinya Sungai Serayu, Kota Solo, Di Ufuk Timur, dan Stambul Kenangan. Lantunan musik keroncong dari kelompok musik asal Solo itu pun sukses mencuri hati seratusan penonton yang hadir malam itu.

Senyum mereka merekah lebar, kepala mereka mengangguk-anggung seiring dengan ritme lagu, ikut bernyanyi bersama-sama hingga silih berganti naik ke panggung untuk menyumbang lagu-lagu nostalgia zaman dulu.

Advertisement

Senyum mereka merekah lebar, kepala mereka mengangguk-anggung seiring dengan ritme lagu, ikut bernyanyi bersama-sama hingga silih berganti naik ke panggung untuk menyumbang lagu-lagu nostalgia zaman dulu.

Ada sembilan orang yang maju ke panggung untuk menyumbang lagu. Mereka kebanyakan adalah warga Soloraya yang berusia paruh baya dan ada satu penampil yang berasal dari Pemalang, Jawa Tengah.

Di panggung, para penonton itu membawakan lagu-lagu keroncong zadul seperti Ingkar Janji, Juwita Malam, dan Fatwa Malam. Beberapa penampil anak muda memilih lagu yang lebih modern seperti lagu Dia dan Jogja Istimewa namun tetap dengan aransemen keroncong klasik.

Advertisement

Maya mengaku baru sekali datang ke acara live music di Monpers Solo. Namun ia mengaku cukup terhibur dengan acara malam itu dan berharap ke depan lebih banyak anak muda yang hadir.

Iramanya Bikin Tenang dan Rileks

“Saya baru sekali datang ke sini. Ternyata acaranya seru dan cukup menghibur saya yang memang sedang butuh hiburan. Harapan saya acara seperti ini lebih banyak diminati anak muda,” ungkap Maya pada Solopos.com seusai acara.

Sambil menikmati aneka hidangan ala angkringan yang disediakan secara cuma-cuma oleh panita, Riski, 30, juga terlihat sangat menikmati acara tersebut. Meskipun malam itu area Monpers diguyur hujan rintik-rintik, ia tetap datang bersama satu orang temannya dari rumahnya di Karangasem, Laweyan, Solo.

Advertisement

Menurut Riski, musik keroncong punya tempat tersendiri di hatinya. Irama dan karakter khas musik keroncong bisa membuatnya lebih tenang dan rileks.

Riski menambahkan sebenarnya ia lebih suka keroncong modern. Namun karena rindu dengan lantunan musik keroncong klasik atau lawasan yang ia dengar waktu kecil dulu, ia meniatkan datang ke acara di Monpers tersebut.

“Saya sih lebih suka keroncong modern karena lagu-lagunya lebih familier. Namun keroncong klasik kayak malam ini bisa jadi obat kangen keroncongan klasik yang saya dengar waktu kecil,” kata Riski.

Advertisement

Pranata Humas Monumen Pers Nasional Solo, Lazuardi Pratama, mengatakan acara live music keroncong klasik merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan dan mendekatkan pada masyarakat bahwa Monumen Pers adalah tempat yang bisa diakses semua kalangan.

Karena itu hiburan ini dibuat secara cuma-cuma alias gratis. Acara live music ini pun juga akan terus digelar setiap bulan. Tentu dengan konsep yang berbeda tiap bulannya. “Kami usahakan tiap bulan akan terus menggelar acara ini. Tentu dengan konsep yang berbeda,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif